“Boleh saya bergabung?”
Semua seketika menoleh ke arah sumber suara dan melihat Ayuna berjalan ke arah mereka sambil tersenyum. Gio dengan refleks berdiri dan menyambut Ayuna. Menarik kursi untuk dia duduk yang tentu saja letaknya bersebelahan dengannya.
“Terima kasih,” ucap Ayuna tersenyum ke arah Gio.
Wajah Yuanita berubah tegang, dia menoleh ke arah Lina yang wajahnya sudah masam melihat kehadiran Ayuna di tengah-tengah hari bahagianya.
“Kau sudah bangun, Nak? maaf mama tidak membangunkanmu,” ucap Yuanita.
Ayuna menatap ibunya, dia sebenarnya tidak tega melihat sang ibu gelisah seperti sekarang, tapi dia tidak mampu menahan diri untuk tidak keluar dari kamar dan menemui kekasihnya. Walau bagaimanapun Gio adalah miliknya, dia tidak ingin Lina si licik itu mengambil sedikit saja kes
