Percaya

1189 Words

Ayuna menghentikan langkahnya mendengar ucapan Lina. Lina melangkah ke arah Ayuna dengan senyum seringai di bibinya. “Kau tidak tahu kan jika pria yang akan menjadi suamimu pernah melakukan hubungan layaknya suami istri denganku. Dan dia sangat menikmatinya, begitu juga aku tentunya.” Wajah Ayuna menggelap menahan emosi, dia tidak yakin jika apa yang diucapkan Lina itu adalah hal yang benar tapi dia juga tidak bisa mengacuhkan ucapan saudara angkatnya itu, karena Ayuna tahu sepak terjang Gio. Dia memang seorang pemain wanita. Tapi berhubungan seks dengan Lina, tidak, dia sangat berharap itu hanya karangan Lina untuk membuatnya emosi saja. “Terus kenapa? Apakah dengan memberitahukan hal ini aku akan membatalkan pernikahanku dengannya? kau salah, semua yang kau katakana itu sama sekali ti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD