Bahagia

1234 Words

Ayuna menatap bangunan besar dan mewah yang ada di hadapannya. Dia hanya berdiri dan memandangi bangunan itu setelah keluar dari mobil. Rumput hijau dengan berbagai macam tanaman hias dan bunga-bunga bermekaran. Sungguh hanya rasa damai yang Ayuna rasakan, apalagi mengingat bahwa bangunan mewah besar ini adalah rumah keluarganya, tempat yang hangat akan segera dia rasakan. “Yuk sayang, masuk.” Yuanita memegang tangan putrinya dan mengajaknya masuk. Ayuna tersenyum dan melangkah mengikuti ibu dan ayahnya. Ayuna melangkah masuk ke dalam dengan d**a berdebar. Begini kah rasanya bahagia? selama ini dia hanya merasakan penderitaan dan sengsara sehingga dia tidak pernah mengenal seperti apa rasanya bahagia itu. “Selamat datang nyonya,” sapa seorang pelayan, dia lalu menatap Ayuna dan tersenyu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD