BAB 3

1518 Words
Bonus! Untuk Minggu-minggu selanjutnya saya akan memposting setiap hari Kamis dan Jum'at. 2 episode setiap minggunya. Selamat Membaca Pembaca.  ************** "Oh, maafkan aku, bukan tipe pendendam seperti w************n itu, aku terima kasih semuanya untuk w************n, karena aku senang terima kasih. Aku juga memakluminya, aku tau w************n memang suka itu, dan yang berorientasi, sekarang laki-laki itu sudah jadi w************n memang menjijikan jadi dia kembali dikirim. "Jawab Aluna dengan sadis. Dan itu sukses membuat Anita sangat marah. "Siapa yang kamu maksud w************n?" Tanya Anita dengan nada yang mulai meninggi. "Semua orang suka dia wanita murahan." Jawab Aluna enteng "Luna sudah Luna kita pergi saja, ayo." Kata Angrum merasa khawatir. "Kamu diam Rum. Kita memang harus memilih ini untuk manusia seperti dia. Tadi pagi kamu bertemu w************n bukan? Dia ngancam kamu bukan? Dan itu yang membuat wajahmu menjadi pucat karena takut dengan w************n ini! Aku tau!" Kata Aluna nadanya mulai beberapa tinggi hingga membuat pasang mata melihat ke arah suara. Angrum langsung diam dan Adelia juga kagum mendengar penyebab Angrum memiliki wajah pucat tadi pagi. Arfan yang ada di sana masih menunggu, dia hanya melepas earphone dan membuka semuanya. "Kamu benar-benar tidak sopan pada senior." Kata Anita terlihat geram "Kepada senior seperti kamu tidak perlu sopan!" Adelia angkat bicara setelah selesai ikut kesal mendengarkan apa yang terjadi pada Angrum pagi tadi. Beberapa murid mulai datang melihat kejadian itu. Sebagian murid di sekolah itu tau bahwa Aluna dan Anita memang bermusuhan sejak satu tahun yang lalu gara-gara pacar Aluna yaitu Angga selingkuh dengan Anita. tapi semuanya itu tidak benar, karena pada akhirnya Angga hanya bisa di jebak oleh Anita karena sebelumnya Angga adalah pacar Anita lalu putus dan berpacaran dengan Aluna. "Tidak perlu ikut campur!" Bentak Anita. "Haha kenapa? Kamu takut kalau temanku ikut campur? Dasar w************n, tidak tahu diri" kata Aluna Dan "plakkk" satu tamparan mendarat di pipi Angrum. Tamparan itu sebenarnya untuk Aluna tetapi Angrum yang maju akan melerai balik tamparan Anita. Arfan melihat kejadian itu dan langsung berdiri berhadapan dengan Anita. "Kamu tidak perlu kasar begini. Kalau memang kamu mau berargumen, terus saja saling berargumen sampai mulut kamu berbusa, tidak perlu fisik utama." Kata Arfan dengan nada dinginnya tanpa expresi, tetapi mata indahnya memukau dengan sorot mata yang tajam tanda puasnya dan langsung pergi. "Urusan kita belum selesai" Kata Anita dengan wajah memerah dan pergi meninggalkan Angrum dan ke tiga sahabatnya. Semua yang tadi berkerumun melihat kejadian itu saling berbisik dan mulai bubar. "Angrum apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Aluna sambil mengusapkan Es batu ke pipi yang memuncak tamparan keras tadi. "Maafin, aku yah Rum," kata Aluna yang dibutuhkan, "Sudah, aku baik-baik saja. Tidak perlu sampai seperti itu." Kata Angrum "Lain kali kamu tidak perlu seperti ini Aluna. Kamu sudah tahu betul bagaimana Anita. Jika kamu masih satu tahun yang lalu, tentang kamu, Anita dan Angga, itu sudah sangat lama Aluna, Angga sudah jadi kamu kamu lagi sekarang, aku mau beliuh Jika Angga masih sekolah di sini, dia pasti tidak suka melihat kamu seperti ini. "Kata Alena nadanya memang nada marah ciri khas Alena. "Iya Alena. Aku janji tidak akan suka ini lagi." kata Aluna pelan "Yasudah yang telah terjadi biarkan saja. Jangan saling membantah atau salah. Aku benar-benar baik-baik saja" Kata Angrum. "Aku sudah punya, Luna Lena, Angrum kan kuat. Dia hanya punya ancang-ancang. Hanya itu, dia melihat tidak apa-apa. Angrum menambah kekuatan pucat gara-gara angin, karena dia naik motor. Aku tahu dia naik dari mobil tadi pagi, oleh karena itu aku pura-pura percaya saja. dan benar-benar ada yang terjadi. "kata adelia" lain kali kamu tidak boleh merahasiakan hal-hal seperti itu. kamu harus mengatakannya pada kami. kami sekarang teman kamu. kami pasti membantu "Kata Alena " Aku minta maaf. Aku tidak mau merahasiakan hal ini untuk kamu. "Kata Angrum pelan, " Iya, tidak apa-apa Angrum. " kata Aluna. *** Dua jam terakhir menuju jam pulang Angrum masih terlentang tidur di ruang UKS sendirian, setelah kejadian tadi ketiga sahabatnya memaksa Angrum untuk tetap istirahat dan mereka mengatur izin pada guru. Angrum tidak bisa tertidur, fikiran nya berputar kemana-mana mulai dari memikirkan dia yang akan pergi ke toko buku malam ini, siapa Anita dan kenapa dia bertindak seperti itu padanya, tentang ibunya yang akan pergi ke rumah neneknya nanti sore, sampai Arfan sebenarnya seperti apa, kenapa sikapnya sangat misterius seperti itu. "Hei." sapa seseorang membuka pintu ruangan UKS, dia laki-laki tampan dengan tinggi badan ideal, rambut rapi dan berkulit putih. Angrum hanya tersenyum menampilkan lesung pipinya  membalas sapaan laki-laki itu yang tak lain itu adalah Alwi ketua OSIS yang di ceritakan Alena. "Sakit?" Tanyanya sembari menyimpan kotak P3K yang dia bawa di loker yang tersedia. "Tidak!" Jawab Angrum Satu Alis Alwi terangkat "terus kenapa disini?" Tanyanya heran "Sedikit gak enak badan, di paksa temen-temen buat istirahat jadi  istirahat disini" Jawab Angrum "Yeee itu mah sama saja sakit." Kata Alwi dan tersenyum ramah Dan Angrum langsung membandingkan laki-laki yang ada di sampingnya dengan Arfan. Sangat berbeda. "Sedikit" jawab Angrum ikut tersenyum "Eh, aku pertama kali melihat kamu, apakah kamu murid baru?" Tanya Alwi yang berdiri di samping ranjang Angrum "Iya" jawab Angrum "Oh pantas, tahun ke berapa?" "Tahun ke dua" "Oh iya, Angrum Ken N. N nya apa?" Alwi membaca nama Angrum yang tertera di seragamnya. "Oh, Angrum Ken Nophelia" jawab Angrum "Oh, Alwi Anggara. Salam kenal yah" kata Alwi mengenalkan diri "Iya, eh apakah kamu ketua OSIS?" tanya Angrum "Emh iya. Kenapa? Mau ikut organisasi siswa yang saya pimpin?" Tanyanya Angrum hanya tersenyum. "Belum kepikiran." Jawab Angrum "eh, kenapa kamu tidak belajar?" "Sedang ada jam kosong. Baru saja selesai jam pelajaran olahraga ada teman aku yang terluka jadi aku mengambil obat" jawab Alwi "Oh begitu." Kata Angrum "Hanya itu?" Tanya Alwi "Memangnya harus apa lagi?" Tanya Angrum serius "Haha kamu sangat serius" Kata Alwi "Tidak aku juga tahu kamu sedang bercanda" Kata Angrum "Sungguh? Haha kamu sangat lucu" kata Alwi dan kembali tertawa, dan wajah Angrum memerah. Seseorang berada di balik pintu mendengar dan melihat semuanya tapi berbalik badan lalu pergi. Angrum sempat melihatnya itu adalah Arfan. Namun Angrum juga bertanya-tanya kenapa Arfan langsung pergi. "Kenapa Rum?" Tanya Alwi "Oh tidak." Jawab Angrum dan tersenyum "Emh kalau begitu aku akan pergi ke kelas. Kamu tidak apa-apa disini sendiri?" Tanya Alwi "Iya tidak apa-apa" Jawab Angrum "Yasudah, lekas sembuh Angrum. Sampai jumpa" kata Alwi dan pergi setelah Angrum mengatakan iya lewat senyum manisnya. *** "Kakak aku akan pergi ke toko buku" kata Angrum kepada kakak nya Arsya Wijaya. "Kamu pergi sendiri?" Tanya Arsya "Iya" jawab Angrum "Serius? Tidak akan memintaku untuk mengantarmu?" "Tidak perlu, aku tau Kakak cape setelah dua hari kegiatan di kampus" Kata Angrum "Baiklah. Kamu hati-hati. Jangan pulang larut malam" Kata Arsya "Iya kakak" kata Angrum dan pergi Angrum mengecek hp nya dia membuka grup chatting nya. AlunaPrimata 'selamat malam wanita-wanita cantik' AdeliaRadisti 'selamat malam nenek sihir' AlunaPrimata 'kamu sedang apa Adelia jomblo' AdeliaRadisti 'sedang mencari cara agar kamu menjadi manusia waras' AlunaPrimata 'tidak perlu repot-repot sayang, aku senang menjadi gila. Dan bukannya itu menggemaskan?' AdeliaRadisti 'kamu benar-benar sudah gila' AlunaPrimata 'tapi menggemaskan bukan?' AdeliaRadisti 'terserah' AlunaPrimata 'haha kamu jangan marah. Jangan iri, aku memang menggemaskan' AdeliaRadisti '' AlenaPrimata 'di grup chatting, di kantin, di kelas, sedang makan, sedang belajar selalu saja berdebat. Aluna segera selesaikan tugas mu, aku tidak akan memberimu bantuan!' AdeliaRadisti 'haha aku mendukungmu Alena' AlunaPrimata 'oh tuhan, kenapa Alena sangat tega pada wanita cantik seperti aku:(' AdeliaRadisti 'aku ingin muntah' KenAngrum 'selalu saja debat. Selamat malam semuanya' AlunaPrimata 'selamat malam Angrum' AlenaPrimata 'selamat malam Angrum. Bagaimana pipi mu? Apakah masih terasa panas?' AdeliaRadisti 'iya Angrum, bagaimana pipimu? Masih merah? Sakit? Merasa panas?' KenAngrum 'sudah lebih baik. Tidak lagi memerah atau sakit' AdeliaRadisti 'syukurlah' AlenaPrimata 'syukurlah' AlunaPrimata 'syukurlah' AdeliaRadisti 'anak kembar aku tidak suka di tiru! Angrum sedang apa?' KenAngrum 'sedang duduk di dalam taxi' AlenaPrimata 'Angrum, kemana kamu akan pergi?' KenAngrum 'Aku mau ke toko buku' AlenaPrimata 'oh begitu, hati-hati Angrum.' KenAngrum 'Iya Alena' AdeliaRadisti 'jangan pulang larut malam Angrum' KenAngrum 'iya Adel' *** Angrum berjalan mengelilingi rak buku mencari novel bergenre romance, teen Fiction kesukaannya. "Sedang mencari apa?" Tanya seseorang di belakang Angrum "Astaga kamu membuatku kaget" kata Angrum. Itu adalah Arfan yang memang sedang mencari buku di tempat yang sama. "Maaf" jawabnya datar "mencari buku apa?" Dia mengulang pertanyaan nya "novel" "Teen Fiction?" Tanyanya "Iya" jawab Angrum sambil masih sibuk memperhatikan judul-judul di setiap novel. "Jangan terus berkhayal" lanjutnya "Berkhayal?" Angrum mengulangi kata-kata Arfan sebagai pertanyaan "Novel fiksi isinya hanya khayalan" "Tapi aku tidak ikut mengkhayal" jawab Angrum "Oh" jawabnya "Sedang mencari apa?" Tanya Angrum "Buku" jawabnya "Aku juga tahu kamu sedang mencari buku karena ini memang di toko buku. Maksud aku kamu sedang mencari buku apa?" "Jawabanku salah?" Tanya Arfan dengan nada suara lebih ramah. "Tidak tidak, Jadi kamu sedang mencari buku apa?" Kata Angrum "Psikolog" jawabnya "Waaaahhh aku juga suka psikolog tapi aku tidak suka membaca buku-buku nya, itu sangat membosankan. Kamu sudah menemukannya?" Tanya Angrum "Belum, aku masih mencari." "Aku tahu beberapa referensi buku psikolog yang bagus." Kata Angrum "mau?" Lanjut Angrum dan Arfan mengangguk "Ayo, tempatnya di sebelah sini" kata Angrum dan berjalan terlebih dahulu diikuti Arfan di belakangnya. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD