91. ROH JAHAT

1123 Words
Penyakit misterius masih ada, padahal penyihir jahat sudah dikalahkan. Kenyataan itu membuat Stev terkejut, dia berusaha mencari solusi untuk mengatasi penyakit misterius tersebut. *** Roh suci Draga bersiap melakukan sesuatu terhadap penyakit misterius. "Semuanya perhatikan dulu saja ya! Semoga berhasil," pinta Draga. "Oke!" Kemudian Draga mengeluarkan kekuatan suci berwarna emas membentuk energi seperti biasanya, energi itu menyelimuti seluruh tubuh pasien danembiatnya terasa hangat dan lebih baik. Meski begitu, kekuatan suci belum bisa menyembuhkan. Roh Draga mencoba menganalisa keadaan menggunakan kekuatan suci tersebut, dia mendapat sesuatu. "Stev, ada sumber energi gelap penyebab penyakit ini! Sepertinya roh jahat. Satu-satunya cara harus mengalahkan sumbernya," ucap Draga. "Hah, sumber energi gelap? Ada di mana dia? Aku akan hancurkan roh jahat itu sampai ke akar-akarnya," kata Stev terkejut, dia merasa kesal. Terlihat Khen juga terkejut, namun dia masih kurang paham, karena selama ini memang belum pernah bertemu dengan roh jahat, makhluk mengerikan atau monster. "Baiklah, tunggu sebentar! Aku akan mencarinya!" ucap Draga. Selanjutnya, dia mengendalikan energi suci hingga menyebar kemudian menyatu dan mengarah ke suatu tempat. Semua yang ada di situ fokus melihat, terutama Stev dan Khen yang bisa melihat sosok Draga dan kekuatan sucinya. Sebenarnya pasien dan keluarga tidak tahu apa-apa, mereka hanya mendengarkan dan menunggu apa yang dilakukan Stev, meski saat ini Stev tampak terdiam dan melihat saja. Namun mereka tahu bahwa Stev berbicara dengan makhluk yang tidak bisa mereka lihat. Stev dan Khen melihat kekuatan suci milik Draga keluar rumah menuju suatu tempat, entah ke mana, namun mereka hanya bisa melihat dari dalam ruangan ini dan tidak mengikutinya. Stev sudah paham bahwa Draga bisa mengetahui tujuan kelautan sucinya, jadi Stev menunggu saja di situ. Kekuatan suci terus bergerak mencari sesuatu, ternyata menuju ke sebuah pohon besar, lebih tepatnya pohon beringin tua. Kekuatan suci berhenti di pohon besar itu, ternyata memang ada makhluk mengerikan di situ, sepertinya itu adalah roh jahat. Bentuknya seperti anjing, kulitnya hitam pekat, memiliki taring panjang, kedua matanya merah menyala, dan tubuhnya berkobar energi gelap. "Ketemu, roh jahat itu ada di pohon beringin besar, dia bersembunyi di sana!" ucap Draga. "Wah, kerja bagus Draga? Aku siap mengalahkan makhluk jahat itu!" balas Stev bersemangat. Stev mengingat-ingat letak pohon beringin besar itu, ternyata ada di sebelah timur desa, tepatnya ada di pinggir desa dekat sungai kecil. "Oke, ayo kita ke sana!" ajak Stev. Draga setuju, Khen pun penasaran dan tentu saja mengikuti Stev, dia juga tahu lokasi pohon beringin besar yang dimaksud. Stev berjalan cepat sambil mengeluarkan pedang legendseis, karena dia siap bertarung. "Khen, liat baik-baik kekuatan pedang ini ya! Kamu pasti kaget," ucap Stev. "Oke, sepertinya sangat menarik!" jawab Khen sambil melangkah di samping Stev. Sekian menit kemudian, mereka sampai di lokasi pohon beringin besar. Stev sudah tidak sabar ingin mengalahkan penyebab penyakit misterius itu, sungguh mengisahkan para warga desanya. "Hey, keluar kau! Beraninya sembunyi dan membuat resah penduduk desaku!" teriak Stev. Sesaat kemudian, terdengar suara tawa seram dan menggema ... "Hahaha! Ternyata aku ketahuan. Sialan memang roh suci itu!" Roh berbentuk mirip anjing itu menunjukkan dirinya, dia terbang di sekitar pohon beringin, Khen terkejut melihat itu, sementara Stev tersenyum sinis. "Hey, kau mengatasi aku?" tanya Draga pada roh jahat. "Iya, dasar makhluk menjijikan!" "Hahaha, kasus sekali kamu. Mau mati saja harus marah-marah!" balas Draga. "Kurang ajar! Mati kalian semua!" Roh jahat marah, dia langsung mengeluarkan serangan berbentuk tombak gelap, berjumlah 3 dan melesat cepat ke arah Stev, Khen, dan Draga. "Awas! Draga, tolong lindungi Khen!" pinta Stev, dia berhasil menagkis serangan musuh dengan pedang legendaris, tapi hanya 1. "Oke!" jawab Draga dan langsung terbang mendekat pada Khen, Draga segera menciptakan lingkaran suci untuk berlindung. "Wah, lingkaran apa ini? Keren sekali," ucap Khen terkesan. Mendengar itu, Draga hanya tersenyum. Stev segera meningkatkan kekuatan energi, lalu maju dan menebas dengan kekuatan es ke arah musuh. Namun berhasil dihindari dengan terbang menjauh dari pohon beringin. "Mau kabur ke mana kau?" ucap Stev tiba-tiba ada di dekat musuh dan ingin menebasnya, dia melompat sebaik mungkin. "Soal!" kaget roh jahat, dan segrraenghindae sebisa mungkin, namun tetap terkena sedikit di bagian ekor. "Kurang ajar!" kesalnya. "Wow, hebat sekali Stev!" kagum Khen. Stev terus menyerang, namun ternyata roh jahat itu cukup gesit, dia mampu menghindar dengan baik, meski terkadang kesulitan. "Rasakan ini!" teriak roh jahat, dia mengeluarkan serangan energi gelap berbentuk piringan tajam, ada 2 buah. "Clenk!" Stev berbalik menahan 1 piringan musuh, namun teknik musuh terus berputar hingga menciptakan percikan api di antara pedang legendaris dan prirngan gelap. Sesaat kemudian, piringan lainnya melesat dari samping. "Hmm, lumayan juga kelautan roh jahat!" gumam Stev segera lompat menjauh dan menyerang musuh dengan teknik. "Pedang Es, Teknik Pisau Es!" Serangan pisau es melesat banyak, musuh menarik piringan gelap untuk berlindung. "Huh, jadi bisa dikendalikan dan untuk berlindung," batin Stev, tapi segera tersenyum karena piringan es perlahan membeku. "Apa? Gak mungkin!" kaget musuh. Pada akhirnya, piringan gelap yang melindunginya membeku sepenuhnya, bahkan pecah menjadi kepingan es. Roh jahat bergegas menghindar dan mengendalikan piringan es satunya untuk menyerang Stev, untung saja Stev mengetahui itu, sehingga bisa menghindar. Piringan gelap mengarah lagi padanya, melihat itu, Stev tidak ingin berlama-lama laljenjngkagkan lagi energi miliknya. Saat piringan melesat, Stev menebasnya sekuat mungkin, bahkan sambil teriak. "Hoaaa!" Akhirnya piringan itu pecah terkena tembakan pedang legendaris, musuh terkejut melihat itu. Setelah itu, Stev mengeluarkan teknik ... "Pedang Api, Teknik Shuriken Api!" Shuriken api melesat cepat, musuh merasa ketakutan dan berusaha kabur, akan tetapi Stev melepas cepat ke depan musuh dan menyerang dengan Shuriken api lagi. "Tidak!!" teriak musuh terkena telak, dia Hana bisa menutupi seragam Stev dengan menunduk, tubuh musuh mulai terbakar shuriken api. "Maaf ya! Cukup sampai disini saja pertarungan kita!" ucap Stev dengan tersenyum, dia segera melesat di dekat musuh yang kesakitan. "Pedang Es, Teknik Penjara Es!" Penjara berbentuk prisma segi 6 muncul dan menemukan roh jahat, setelah itu Stev menebas sekian kali dengan kuat, hingga musuh hancur bersamaan dengan prisma es tersebut, tampak kepingan es berserakan, dengan begitu roh jahat berakhir dan kembali ke alamnya. "Huft, akhirnya selesai juga!" ucap Stev merasa lega, dia segera memasukkan pedang legendaris ke sarung pedang. Khen tepuk tangan sambil mendekat, dia merasa sangat kagum pada Stev. "Wah, wah, wah! Sekarang kamu mang kesatria hebat! Aku sangat bangga padamu, Stev!" ucapnya. Mendengar itu, Stev hanya tersenyum. Saat dekat, Khen menepuk pundak Stev dan masih terkagum, dia hampir tidak percaya melihat kehebatan Stev dalam bertarung. "Bagaimana, Khen. Menarik sekali kan kekuatan pedangku?" tanya Stev. "Sungguh luar biasa! Uhmm, bisakah kamu mengajari aku?" pinta Khen bercanda. "Hah, mana bisa Khen. Hanya pemilik pedang ini yang bisa menggunakannya," jawab Stev. "Huh, jadi begitu ya. Keren sekali padahal." Sesaat kemudian, Stev teringat dengan penyakit misterius itu, apakah sudah hilang atau belum. Mereka segera mengecek dan berharap penyakit misterius itu sudah berakhir. Seharusnya memang sudah hilang, karena penyebab penyakit itu sudah berakhir. TO BE CONTINUED

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD