"Hufft ...." Pelita menghembuskan napas kasar. Ingatan itu masih terasa sangat baru di kepalanya. Seolah terjadi baru saja. Saat dirinya memutuskan pergi meninggalkan Jakarta setelah berselisih paham dengan Papa dan istri barunya lalu disusul June di Bandung. Pelita tidak menyangka jika sudah dua tahun lamanya waktu berputar sejak hari itu. Tapi dirinya masih sama dan belum bisa berdamai dengan masa lalu. Mungkin tidak akan pernah bisa. June mengemudikan mobilnya dalam diam di kursi kemudi yang ada di sebelah kanan Pelita. Tidak ada percakapan. Benar-benar sibuk dengan pikiran masing-masing yang sama-sama berkecamuk. Seberapa besar usaha Pelita untuk melupakan masa lalu, masa lalu itu selalu datang menghantuinya. Lagi dan lagi. Tidak peduli seberapa keras dirinya menyibukkan diri. Kuli