22 - Tuduhan

1163 Words

Almira mengecek ponselnya. Ada beberapa pesan masuk dari teman SMA-nya. Mereka mengabarkan jika besok lusa ada reuni, dan menanyakan apakah Almira bisa hadir atau tidak. Almira berpikir sejenak. Sebenarnya, besok lusa waktunya luang. Hanya saja, ia masih sadar diri dan menghargai Naga sebagai suaminya. Jika mau pergi, khususnya malam, ia harus minta izin pada Naga. Tapi, jangankan minta izin. Rasanya berhadapan dengan Naga saja Almira malas. "Ra, kamu tidak masak?" Terdengar ketukan pintu bersamaan dengan suara Naga dari luar kamar Almira. Almira terperanjat. Ia baru sadar kalau ia belum menyiapkan makan malam untuknya dan Naga. "Astaga! Mana sudah setengah tujuh!" kagetnya. "Aku delivery aja, ya. Kamu mau makan apa?" tawar Naga. Almira segera turun dari kasurnya. Sebelum benar-benar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD