Identity 20 - Dokter Luthfi Ghifari

1019 Words
Identity 20 - Dokter Luthfi Ghifari Malam ini cukup menengangkan, karena akan melakukan operasi plastik yang cukup sulit. Dokter Lutfhi sudah bersiap-siap untuk masuk ke ruang operasi. Bagi seorang dokter, seharusnya sudah biasa melakukan operasi. Namun, tidak bayi dokter Luthfi Ghifari. Ia selalu merasa tegang saat akan melakukan operasi pada pasiennya. Meskipun begitu, dokter Luthfi selalu berhasil mekakukan operasi plastiknya. Hampir tidak pernah gagal. Para pasien yang di tangani oleh dokter Luthfi merasa puas dengan hasilnya. Membuat seorang wanita menjadi cantik, pastinya adalah impian semua wanita. Siapa yang tidak mau terlahir cantik dengan pesona wajah yang memukau. Kalau saja bisa memilih, pasti semua wanita di dunia ini. Ingin terlahir cantik dan mempunyai tubuh yang sempurna bak putri kerajaan. "Persiapan operasi sudah siap dok, saya akan mulai memberikan anastesi," ucap dokter Lili yang merupakan dokter spesialis anastesi. Dokter Lili memang sering menjadi dokter anastesi, ketika dokter Lutfhi akan melaksanakan operasinya. "Ya, baiklah kita mulai," perintah dokter Luthfi. Tidak lama proses operasipun di mulai. Dokter Lutfhi mulai fokus pada pekerjaannya. Luthfi Ghifari adalah seorang dokter ahli bedah plastik di rumah sakit Reyas Hospital. Keahliannya sebebagai dokter bedah plastik sudah tidak diragukan lagi. Kehebatannya di meja operasi saat membuat wanita menjadi cantik sangatlah piawai. Jarang sekali ada pasien yang komplen dengan hasil kerja dokter Luthfi. Hanya ada segelintir orang yang komplen akibat efek samping pasca operasi. Wajah membengkak setelah operasi, itu adalah hal yang wajar. Namun, dokter Luthfi juga ikut bertanggung jawab. Ia akan memperbaiki efek samping yang muncul setelah pasca operasi. Sampai benar-benar semua beres sesuai keinginan. Banyak sekali yang tertarik pada dokter tampan ini. Sayangnya dokter Luthfi sudah mempunyai seorang istri. Namanya Fransiska Nazzula. Mereka berdua sama-sama sibuk bekerja. Dokter Lutfhi sibuk di rumah sakit. Dan Fransiska atau yang biasa di sebut Siska, ia sibuk di kantornya. Siska baru saja di angkat menjadi seorang sekretaris di kantornya. Kenaikan jabatan ini, membuat Siska sibuk karena harus mengerjakan pekerjaan sekretaris yang sebelumnya. Kesibukan diantara mereka membuat hubungan mereka tidak begitu harmonis. Karena memang bertemu saja tidak bisa di tentukan. Kadang saat dokter Luthfi libur kerja. Siska malah lembur untuk bekerja. Dan begitupun sebaliknya, saat Siska libur. Dokter Lutfhi yang justru banyak operasi di rumah sakit. Padahal kedua orang tua mereka sudah terus menanyakan kapan mendapatkan momongan? Mereka ingin segera menimang seorang cucu. Namun, bagaimana bisa mendapatkan momongan. Kalau keduanya sibuk bekerja. Padahal dulu saat dokter Luthfi masih menjadi dokter disebuah klinik kecantikan. Waktunya sedikit lebih longgar. Siska juga yang hanya karyawan biasa di sebuah perusahaan tidak begitu sibuk. Mereka berdua masih bisa melakukan hal apapun bersama-sama. Dokter Lutfhi dulu memang yang pertama jauh cinta pada Siska. Pertemuan pertama mereka adalah saat Siska dan temannya melakukan perawatan kecantikan di klinik tempat praktek dokter Luthfi. Yang melakukan perawatan sebetulnya temannya saja. Siska hanya menemani temannya melakukan treatment. Wajah Siska memang sudah cantik. Tidak butuh banyak treatment untuk membuatnya lebih cantik. Karena sering bertemu, akhirnya dokter Luthfi jatuh cinta pada Siska yang cantik. Awalnya Siska cuek pada dokter Luthfi. "Nama mbak Frasiska Nazzula ya?" Tanya dokter Luthfi saat itu. "Ya, ada apa ya dokter?" Siska balik nanya. Dokter Lutfhi meneguk Salivanya. Rasanya kata yang akan diucapkan dokter Luthfi seperti tercekik di kerongkongannya. Padahal tadi ia sudah sangat percaya diri bisa berbincang-bincang dengan Siska. "Malam ini apa ada waktu?" Tanya Dokter Luthfi dengan hati-hati. "Ada apa ya?" Ditanya begitu oleh Siska, dokter Luthfi malah mati kutu. Ia benar-benar kehilangan kata-katanya. "Maaf jika tidak ada keperluan mendesak. Aku enggak mau pergi," terus Siska. "Aku hanya ingin mengajak kamu minum kopi bersama juga makan malam. Bagaimana?" Cetus dokter Luthfi memberanikan diri. "Maaf nanti malam saya sibuk," sahut Siska dengan sedikit ketus. Siska merasa risih dengan ajakan dokter Luthfi. Padahal mereka hanya kenal di sebuah klinik kecantikan. Saat itu Siska memang tidak suka dengan sifat cowok yang sok kenal pada dirinya. Namun, bukan dokter Luthfi namanya, kalau begitu saja langsung menyerah. Dokter Lutfhi akan mengejar cintanya. Meskipun ajakan pertamanya di tolak oleh Siska. Ia tidak mau menyerah sebelum berperang. Siska adalah wantia yang harus ia taklukkan hatinya. Padahal sebelumnya banyak wanita yang lebih cantik datang ke kliniknya. Baru hanya Siska yang menarik perhatian dokter Luthfi. Fina yang merupakan teman Siska juga sering diintrogasi oleh dokter Luthfi. Maksudnya ditanya-tanya menegnai Siska. Fina sudah tahu niat dokter Luthfi. Dia pasti jatuh cinta pada Siska temannya. Padahal Fina suka pada dokter Luthfi, pembawaan yang selalu tenang dan juga tampan. Membawa pesona bagi dokter Luthfi. Sayangnya, Siska tidak melihat semua itu. Baiklah, demi kebahagiaan dokter Luthfi. Fina akan membantu dokter Luthfi untuk mendapatkan Siska. "Dokter, Siska memang orangnya cuek sama cowok. Tapi dokter tenang saja. Aku akan bantu dokter buat mendapatkan Siska. Perlu kesbaaran buat mendapatkannya. Asal dokter jangan gampang menyerah," ucap Fina pada dokter Luthfi. "Tenang saja, saya pejuang sejati kok. Panggil saja saya Luthfi kalau di luar Klinik. Memangnya Siska kenapa cuek pada lelaki?" Tanyanya penasaran. "Entahlah, Siska juga belum pernah cerita padaku. Tapi setahu aku, dia mempunyai trauma pada lelaki. Ayah ibunya sudah bercerai. Karena ayahnya sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Mungkin hal itulah yang membuat Siska cuek pada lelaki. Aku sebagai sahabat, tidak mau memaksanya buat bercerita. Karena memang itu hal yang bersifat sangat pribadi. Itu saja yang aku tahu," cerita Fina. Dokter Lutfhi mengangguk-anggukan kepalanya. Rasanya dia sudah mendapatkan benang merahnya. Dokter Lutfhi harus menghilangkan asumsi Siska terhadap seorang lelaki. Bahwa tidak semua lelaki seperti ayahnya. Ada lelaki yang benar-benar tulus mencintainya. Akan menjadi PR bagi dokter Luthfi untuk menaklukkan hati Siska. Dengan mengobrol bersama Fina, ia jadi tahu apa yang menyebabkan Siska menjadi seperti itu. Memiliki trauma di masa lalu memang sedikit sulit diobati. Dokter Lutfhi harus secara perlahan-lahan mengubah persepsi Siska. Mungkin ia selalu melihat ibunya yang di siksa oleh ayahnya. Makanya ia Taruma, takut semua lelaki sama seperti ayahnya. Padahal ayah saja yang berlaku kejam pada ibunya. Entahlah, permasalahan orang dewasa dalam rumah tangga, memang sulit di tebak. Namun, sebetulnya bisa menyelesaikan setiap masalah dengan baik-baik. Tanpa melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Dampaknya ya ini, menimbulkan rasa trauma pada anaknya. Mempengaruhi mental anaknya. Baiknya, sebagai orang tua jika bertengkar. Jangan di depan anak, agar anak tidak merekam kejadian yang mereka lihat di depan matanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD