Bab 30

1157 Words

Pagi hari Sinar matahari mulai menampakkan wujudnya, cahayanya masuk menembus jendela. Sayup-sayup Ku dengar suara burung sedang berkicauan di luar. Perlahan aku membuka mataku, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinaku. Setelah terbuka sempurna, Ku lihat sosok pria yang paling penting dalam hidupku masih terlelap dengan nyenyaknya. “Jam berapa ini,” batinku. Aku melepaskan pelan tangan Mas Rangga yang melingkar di perutku, lalu Ku raih ponsel yang berada di atas meja untuk melihat jam. “Astagfirullah hal Azhim, sudah jam 8.” Aku merasa kaget. Untung saja hari ini tanggal merah libur, kalau tidak Mas Rangga pasti sudah terlambat ke kantornya. Aku lalu gegas bangun untuk memasak. Ketika hendak turun dari ranjang ada sosok tangan yang menarikku membuatku kembali terhempas ke ra

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD