wajah keduanya hampir saja bersentuhan karena terlalu dekat.
"Kalau begitu, patahkan dulu segel keperawananku. Aku tidak ingin punya dua gelar setelah kita bercerai. Cukup aku memiliki gelar janda, tapi tidak dengan perawan. "Ujar Kiara, membuat Arga langsung dilanda sakit kepala sebelah karena permintaan Kiara.
"Kamu itu kan cuma maunya uang saja, kenapa sekarang harus mempermasalahkan masalah gelar kamu segala. Yang penting aku sudah memberikanmu uang yang banyak dan itu cukup! Tolong jangan mempersulit kehidupanku. Sebelum aku mengenalmu sampai kedua orang tuaku memintaku untuk menikahimu, hidupku tenang-tenang saja. "Ujar Arga yang merasa sangat tidak mengerti dengan Kiara, dimana Kiara meminta agar dirinya membobol keperawanannya, sementara Arga bersusah payah untuk menahan diri agar tidak menyentuh Kiara.
"Tidak perlu munafik Pak Arga. Aku tahu anda kesusahan untuk menahan diri agar tidak menyentuhku. Kenapa Anda sangat susah sekali, hanya bercinta itu tidak mempersulit Anda. Anda sendiri yang mempersulit kehidupan Anda, padahal aku sudah memberikan kenyamanan buat Anda, tapi Anda yang mempersulitnya sendiri. Padahal anda tinggal bercinta saja denganku, itu sudah beres. Dosa? Tentu tidak akan, karena anda suami saya dan saya istri anda. Dalam status suami istri, menjalani hubungan atau melakukan sebuah hubungan intim itu sudah biasa, hanya anda saja yang sok kemahalan. Padahal, pacar anda saja jajan di luar sana dan belum tentu dia memiliki gelar perawan…
Pyarrr
Belum sempat Kiara menyelesaikan ocehannya, Arga langsung menampar keras pipi Kiara, sampai pipi Kiara ada bekas lima jari di pipi Kiara, membuat air mata Kiara saat itu juga langsung lolos begitu saja tanpa permisi.
"Pak Arga menamparku? kalau memang Anda tidak ingin menyentuhku Kenapa anda membawa saya pergi dari tempat tadi. Kalau saja anda tidak membawaku pergi dari sana, pasti aku sudah tidak memiliki gelar perawan itu. Akan lebih baik aku bercinta dengan kedua teman anda, karena dengan begitu Aku tidak perlu meminta anda untuk menghilangkan gelar perawan itu. Aku rasa mereka berdua juga mampu untuk membobol keperawanan ku…
Pyarr
"Kiara, cukup!" Lagi-lagi tangan Arga menampar pipi Kiara, dan kali ini tamparannya lebih keras dari tamparan yang pertama, hingga membuat Kiara jatuh ke lantai. Entah kenapa Arga dengan spontan yang menampar Kiara begitu kuat saat Arga mendengar Kiara merasa lebih baik bercinta dengan sahabatnya, daripada dengan dirinya sendiri, sudah seperti seorang suami yang tidak terima istrinya bercinta dengan orang lain saja, namun Arga tidak mampu untuk menjelaskan apa alasannya menampar Kiara saat Kiara mengatakan ia akan bercinta dengan sahabatnya. Padahal kalau mau bilang Arga cemburu atau tidak terima istrinya bercinta dengan pria lain, agar rasa tidak memiliki rasa keberatan sama sekali kalau istrinya bercinta dengan pria lain kau mah tapi kenapa dengan spontannya ia menampar pipi Kiara dengan cukup keras, saat Kiara mengatakan ingin bercinta dengan sahabatnya.
"Pak Arga, sebenarnya apa mau anda? Aku hanya ingin menghapus gelar keperawananku, Aku minta penawaran terhadap anda agar anda yang membobol keperawananku, tapi anda menolaknya. It's oke, aku terima dan sekarang aku minta membobol keperawananku pada sahabat anda, dan itu masih membuat anda marah. Sebenarnya mau anda apa? "Tanya Kiara yang tidak mengerti dengan sikap Arga. Seharusnya kalau memang Arga tidak ingin bercinta dengan Kiara atau tidak bisa membobol keperawanan Kiara, dan kalau memang Arga menginginkan perceraian di antara dirinya dengan Kiara, seharusnya Arga membiarkan Kiara kehilangan keperawanannya karena itu memang permintaan Kiara, atau bisa dijadikan sebagai syarat dari perceraiannya, dan Arga juga seharusnya tidak harus peduli pria mana yang akan membobol keperawanan Kiara.
Tapi ini, Arga malah marah besar, saat Kiara memutuskan untuk kehilangan keperawanannya meski Bukan dirinya yang membobolnya.
Karena Kiara kecewa mendapat tamparan dua kali dari Arga, akhirnya dengan cepat Kiara melepaskan semua pakaiannya di depan Arga, lalu mengganti pakaian yang lebih seksi lagi dari pakaian yang ia kenakan tadi dan tentunya di depan Arga juga.
Arga yang melihat Apa yang dilakukan oleh Kiara, langsung menggelengkan kepalanya tidak percaya, ditambah Arga tidak bisa mengontrol dirinya saat melihat tubuh polos Kiara di depan matanya langsung.
"Mau ke mana kamu? "tanya Arga saat melihat Kiara mengambil tasnya, dan menghapus make up nya dengan pembersih kesukaannya, sambil membawa langkahnya keluar dari kamarnya. Kiara tidak memperdulikan pertanyaan Arga, Kiara terus melanjutkan langkahnya keluar dari kamarnya. Arga yang masih dikuasai oleh bayangan tubuh polos Kiara langsung berlari mengejar Kiara, dan menahan pergelangan tangan Kiara agar Kiara tidak pergi.
"Aku tanya mau Ke mana kamu dengan pakaian seperti ini? "tanya Arga.
"Apa peduli Pak Arga, kemana aku pergi dan mau pakaian seperti apa yang aku pakai. Pokoknya aku tidak mau tahu, aku akan tetap menghapus gelar keperawananku sebelum kita bercerai. Setelah kita bercerai, aku hanya memiliki gelar janda, dan tidak memiliki gelar perawan." Ujar Kiara keras kepala, membuat Arga langsung menjambak rambutnya sendiri karena merasa frustasi.
"Memangnya ada yang salah dengan status kamu yang masih perawan ?Justru kamu harusnya merasa bangga kalau Kamu punya suami lalu bercerai, memiliki status janda, dan sekaligus memiliki status perawan? Harusnya kamu bangga itu. "Ujar Arga yang tidak mengerti dengan jalan pikiran Kiara, di mana Kiara sangat tidak menginginkan gelar perawan tersebut.
"Sudahlah. Untuk apa di perdebat. Kalau memang Pak Arga tidak menginginkan pernikahan ini terus berjalan, yang artinya Pak Arga tetap ingin bercerai denganku, maka jangan halangi aku untuk menghapus gelar itu. Tapi kalau memang Pak Arga tidak menginginkan perceraian, aku juga tidak keberatan mempertahankan statusku sebagai gadis perawan, meski memiliki suami. "Ujar Kiara dengan nada lemahnya, merasa sudah tidak mampu lagi untuk berdebat dengan Arga, dan menurut Kiara tidak perlu ada yang diperdebatkan, kalau Arga sudah positif menginginkan perpisahan, artinya bercerai.
"Baiklah. Akan ku penuhi permintaanmu. Dan aku harap kamu tidak menyesal dengan keputusanmu kali ini. "Ujar Arga dengan nada datarnya, membuat Kiara tidak mengerti keputusan mana yang akan dipenuhi oleh Arga.