syarat berpisah

786 Words
"Baiklah. Akan ku penuhi permintaanmu. Dan aku harap kamu tidak menyesal dengan keputusanmu kali ini. "Ujar Arga dengan nada datarnya, membuat Kiara tidak mengerti keputusan mana yang akan dipenuhi oleh Arga. Arga masuk ke kamarnya, dan tidak lama kemudian Arga kembali keluar dari kamarnya dan menarik pergelangan tangan Kiara menjauh dari kamarnya. Kiara tidak mengerti kemana Arga membawa dirinya, pasalnya Kiara sempat berpikir Arga akan memenuhi syarat yang ia ajukan untuk bercerai itu di kamarnya, tapi Arga malah membawanya pergi. Dania dan juga Reymond yang melihat Arga menyeret Kiara keluar dari rumah segera menghadang jalan Arga, hingga dengan terpaksanya Arga menghentikan jalannya namun tetap mencekal pergelangan tangan Kiara tanpa melepaskannya. "Arga, perlakukan menantu Papa dan Mama dengan baik, karena sekalipun kamu tidak mencintai dia, kami berdua sangat menyayangi dia. "Ujar Reymond dengan nada tegasnya, karena Reymond Melihat Arga akan memperlakukan Kiara dengan kasar. "Tenang saja, Pah. Aku tidak akan melakukan apapun pada menantu kesayangan Papa. Aku hanya ingin mengajak dia bersenang-senang. "Ujar Arga yang langsung melewati tubuh Reymond dan juga Dania, sambil menarik pergelangan tangan Kiara untuk keluar dari rumah. Saat Reymond akan mengejar Kiara dan juga Arga, dengan cepat Dania menghadang jalan Reymond. "Pah, biarkan saja Arga membawa menantu kita kemanapun dia akan pergi, yang penting kita tetap was-was dan tetap mengawasi mereka berdua, agar Arga tidak melakukan hal yang tidak diinginkan. "Ujar Dania menyadarkan Reymond, karena menurut Dania, Reymond tidak perlu melakukan apapun pada Arga karena Dania juga merasa yakin Kiara pasti bisa mengatasinya. Yang terpenting bagi Dania, Dania akan tetap melakukan tugasnya untuk melindungi Kiara dari jarak jauh tanpa sepengetahuan Arga. Reymond yang teringat akan anak buahnya yang diberi tugas untuk tetap mengawasi Kiara dan juga harga langsung bernafas lega, karena ia sempat khawatir saat melihat Arga menyeret Kiara keluar dari kamarnya tadi. "Papa jadi penasaran, Arga akan membawa biar ke mana. "Ujar Reymond dengan nada lemahnya, lalu mendaratkan bokongnya di sofa ruang tamu. "Mama juga penasaran. Tapi kita harus sabar, dan menunggu orang-orang Papa memberi kabar pada kita. "Ujar Dania yang memang memiliki perasaan yang sama dengan Reymond, karena Dania juga sama-sama mengkhawatirkan Kiara, lebih utama lagi mereka berdua juga merasa penasaran kemana Arga akan membawa Kiara. "Kalau begitu Papa langsung menyusul Arga saja." Ujar Reymond yang langsung berdiri seperti ingin pergi, namun Dania yang tidak mengerti dengan maksud Reymond kembali menghadang jalan Reymond, dengan menahan d**a Reymond. "Maksud Papa, Papa akan mengikuti mobil Arga? "tanya Dania ingin memastikan. Reymond langsung menganggukkan kepalanya saat mendengar pertanyaan yang bertujuan untuk meminta kepastian dari Dania sebagai bentuk jawaban. "Papa tidak perlu mengikuti mobil Arga, yang ada nanti Arga malah curiga dan mengetahui kalau Papa mengikuti dia." Ujar Dania karena Dania merasa tidak yakin Arga tidak akan mengetahui kalau sang Papa telah mengikutinya dari belakang. "Papa, Arga itu bukan anak kecil. Mama yakin, dia pasti akan tahu kalau Papa mengikuti mobil dia. Jadi Papa bersabar saja, dan menahan agar Papa tidak tergoda dengan rasa penasaran Papa, hingga Papa mengambil tindakan yang membuat semua rencana kita jadi kacau. Jadi kita pasrahkan saja sama anak buah kita. "Ujar Dania panjang lebar, yang langsung membuat Reymond mendesah kasar, lalu kembali mendaratkan bokongnya di sofa dengan kasar. "Tapi Papa sangat mengkhawatirkan keadaan Kiara, Mah! "ujar Reymond jujur. "Mama juga mengkhawatirkan Kiara, Pah. Tapi mama percaya dengan putra Mama, kalau dia tidak akan menyakiti Kiara. "Ujar Dania dengan penuh keyakinan, membuat Reymond mau tidak mau percaya dengan perkataan Dania, meski sebenarnya Reymond masih merasa ragu untuk memberi kepercayaannya pada Dania. "Papa jadi merasa bersalah, Mah. Merasa bersalah sama Kiara karena Papa sudah menyeret dia ke dalam lubang penderitaan dengan memaksa dia untuk menikah dengan putra kita. Padahal kita tahu, putra kita sangat menolak keras untuk pernikahan ini tapi karena dia membantu kita untuk tetap melanjutkan pernikahan ini, akhirnya pernikahan mereka pun terjadi. Papa benar-benar merasa bersalah sama dia. "Ujar Reymond dengan penuh sungguh-sungguh, merasa begitu sangat kasihan pada Kiara, karena dirinya telah menjerumuskan Kiara ke dalam lubang penderitaan. Dania yang mendengar ungkapan dari Reymond menganggukan kepalanya membenarkan perkataan Reymond, karena dirinya dan juga Reymond memang sengaja memaksa Kiara untuk menikah dengan Arga, karena menurut mereka berdua cuma Kiara yang mampu mengubah hidup Arga, dan mencoba untuk membuka hati Arga kalau sebenarnya wanita yang ia idamkan selama ini bukan wanita baik-baik. Jadi mereka berdua mempercayakan Arga pada Kiara, karena keyakinan mereka berdua hanya tertuju pada Kiara seorang. Sedangkan orang yang dikhawatirkan oleh kedua orang tua Arga sedang dalam masalah besar, dan tentunya itu karena perbuatan putranya. Pantas saja mereka berdua begitu sangat mengkhawatirkan Kiara, karena kira memang berada dalam bahaya. "Untuk apa Pak Arga membawaku ke sini? "tanya Kiara Seraya meneliti gedung di depannya itu, di mana Arga membawa dirinya ke sebuah tempat yang Kiara sendiri sangat mengetahui tentang tempat tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD