Kue Kenangan

1543 Words

“Tuan tidak ke kantor hari ini?” kaget Hazira begitu Rayyan muncul di depannya hanya mengenakan kaos tipis berwarna putih yang begitu pas melekat di tubuh kekarnya. Pria itu membawa laptop di tangan serta memakai kacamata berukuran sedang yang membingkai wajah tampannya. Sebuah penampilan yang teramat biasa. Namun, membuat pesona pria matang itu justru terpancar. “Aku malas.” “Malas?” Hazira mengerjap heran. Tangannya yang menakar gula sontak berhenti kilas. “bagaimana bisa ada kata malas sedangkan Tuan adalah atasannya?” karena permintaan Rayyan kemarin, akhirnya dia mengeksekusi keahlian membuat kue yang sudah lama tidak dia lakoni hari ini. Berharap kue buatannya tidak gagal sama seperti masakan-masakannya yang selalu pas di lidah Rayyan. Bukannya apa? Pria itu suka mengkritik dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD