Menodai

1828 Words

Ciuman panas Rayyan kembali bermuara di belahan bibir Hazira yang terbuka. Rakus menjamah semua yang ada karena Hazira sudah membangkitkan sisi biologisnya sebagai seorang pria. Wangi tubuhnya, aroma yang menguar dari rambut panjangnya seolah candu yang membuatnya kehilangan akal. Bodoh jika dia membiarkan Hazira lepas hanya karena isak tangisnya. Apa pun yang terjadi, malam ini Hazira harus menjadi miliknya. Rayyan menekan tangan Hazira kuat. Sedang sebelah tangan kanannya kembali menjelajah dengan bebas. Menciptakan jejak di seluruh tubuh Hazira walau gadis itu masih terus memberontak. Seolah ciumannya tidak berarti apa-apa dan Hazira sama sekali tidak terbuai atas semua yang dia lalukan. Kesal, Rayyan melepaskan bibir Hazira yang semula dia sesap nikmat. Tidak peduli isak tangis Hazir

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD