“Baiklah, Ayah ingin bicara apa lagi? Semua sudah jelas, Ayra tidak ingin bergabung dengan perusahaan Ayah, lagi pula Ayah sudah menyiapkan Evander, Ayra pun ingin mandiri berusaha dengan daya dan kemampuan Ayra sendiri tanpa nama besar Ayah,” ucap Ayra dengan serius. “Ayah harap kelak kamu akan berubah pikiran dan akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Ayah!” sergah Willy, “dan Ayah masih mengharapkan kepulanganmu, Nak.” Willy pun berbalik meninggalkan Ayra. Menit-menit rekaman video yang diambil Gavin diam-diam telah tersimpan di ponsel pintarnya. Lelaki itu berada di balik partisi bersembunyi dengan baik untuk mengambil gambar sebagai bukti penting suatu rahasia besar. Gavin menarik napas panjang dan tidak pernah menduga dengan siapa dirinya berhadapan. “Hey, di sini kamu rup