"Mas, mau jadi gak olahraga malamnya?" Tawar Ayra. Rangga Yang sedari tadi memanyunkan bibirnya membelakangi Ayra pun langsung tersenyum. Lalu ia berbalik badan hingga akhirnya ia tidur berhadapan dengan istrinya. "Ya jadi dong Sayang," jawab Rangga sambil tersenyum senang. Rangga mendudukan tubuhnya dan melihat Vano tidur di samping Ayra. "Lalu bagaimana dengan Vano?" tanya Rangga pada Ayra. "Ya biarkan saja dia disini, Mas. Vano kan sudah tidur juga," jawab Ayra tanpa beban. Tapi pemikiran Rangga berbeda dengan Ayra. "Bagaimana kalau dia bangun? Kan bisa gawat! Dia tak boleh melihat aktivitas olahraga malam kita,"ujar Rangga. "Lebih baik aku pindahkan dulu dia ke kamarnya," ucap Rangga dengan semangat. Rangga pun turun dari ranjang lalu ia menggendong Vano. "Sayang, tolong bukakan