Ayra sungguh kagum, perawat tersebut tetap terlihat profesional walaupun sudah dipojokkan sang ibu mertua dengan tak sabar. Bahkan bersedia menjelaskan panjang lebar seperti ini. Ibu mertua saja terlihat sangat pasrah sekaligus sedikit malu karena sempat marah-marah sebentar. "Baiklah. Rianita, antar mereka keluar. Kalau kamu segera siapkan kompres untuk Rangga!" perintah Paulina kepada Ayra dan Rianita. Perawat tersebut terlihat sungkan. "Ah, tidak perlu, Bu. Kami bisa keluar sendiri." Rianita sendiri sebenarnya tidak terlihat berminat melaksanakan perintah ibunya. Namun, melihat ibunya tetap memaksa keluar dengan gestur dan mimik memaksa, akhirnya tetap mengikuti perawat tersebut turun. Sedangkan Ayra sendiri menyiapkan air hangat untuk mengompres di dapur. "Non, ada apa kok kayak ra