Rangga masih tidak bisa menampik perasaan humor yang melandanya semalam. Bisa-bisanya dia bertingkah ceroboh sampai terjatuh dengan Ayra. Ya mungkin saja dia memang menginginkan hal tersebut karena Rangga sendiri semakin sengaja mengikis jarak antara dirinya dan Ayra. Tapi, masalahnya, dia harus menanggung malu karena ketahuan ibunya dan Bi Minah. Kalau tidak, mungkin dia sudah khilaf. "Bi, Vano mana ya, tumben belum datang?" tanya Rangga tak sabar bertemu Vano sekaligus Ayra. Tumben sekali kedua orang tersebut belum muncul juga. Padahal sudah hampir siang. Apakah sengaja? "Iya, Tuan. Akan saya panggil dulu," ujar Bi Minah segera berjalan ke kamar Vano. Ternyata Vano sebenarnya sudah siap namun Ayra sendiri malah malu untuk keluar. Mungkin masih malu dengan kejadian semalam. Bahkan