Elsa melangkah turun dari mobil, pikirannya jadi kacau. Wejangan dari mama Nita tadi terus terngiang-ngiang di telinga Elsa. Ah ... bikin pertahanan Elsa hampir rubuh. Elsa melangkah dengan lesu ke dalam rumah, baru beberapa langkah ada suara yang memanggilnya, tanpa perlu menoleh Elsa sudah tahu suara siapa itu, Bram, kakak nomor duanya. "Sa ... dari mana?" sapa Bram lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa. "Dari rumah mama Nita," jawab Elsa yang ikut duduk di sebelah abangnya itu. "Kok lesu? Ada masalah?" Bram mengelus lembut kepala sang adik, tampak wajah itu begitu suram. "Ko ... nikah itu enak nggak?" Bram tertegun mendengar pertanyaan itu, sontak ia tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan sang adik yang tampak begitu polos diucapkan, ditatapnya Elsa lekat-lekat, nampak gadis itu