Jantung Elsa berdegup kencang ketika veil dan crown itu sudah terpasang di atas kepalanya. Gaun yang ia pilih itu pun sudah membungkus tubuhnya dengan indah. Bayangan di cermin itu sungguh benar-benar tidak seperti dirinya. Siapa itu?
Angela dan Anita kompak menitikkan air mata, membuat d**a Elsa rasanya begitu sesak. Masih ada waktu kah untuk kabur? Kabur dengan gaun seperti ini? Gila apa! Terlambat! Sudah pukul setengah enam pagi, dan bukankah Christ hanya menanti dirinya sampai pukul empat pagi?
Elsa kembali menatap bayangan gadis yang begitu cantik sempurna itu, sungguh siluet yang begitu indah terpatri di sana. Dan betulkah itu Elsa?
"Perfect banget, Sayang!" desis Angela dengan cucuran air mata.
"Bidadari pun kayaknya bakalan minder sama kamu, Sayang." imbuh Anita sambil mengelus
