Part 20

1144 Words

Maita terkesiap ketika Omar hendak mengarahkan bibirnya kepada Maita. Dengan sigap dia menahan bibir Omar menggunakan telapak tangannya. Omarenangkis tangan Maita dengan cepat. “Apaan sih, itu lho ada semut di rambut kamu!” ujar Omar. Blush. Pipi Maita mendadak merah padam menahan rasa malunya. “Maaf,” gumam Maita memalingkan wajahnya. “Ehem ... ada yang berharap nih,” seringai Omar. “Apaan sih, enggak lah. Kamu juga bikin orang salah paham aja,” kesal Maita. Oeeeek ... Oeeeek ... Suara tangisan bayi Mecca membuat suasana aneh di antara keduanya mendadak menjadi mencair. “Tolong ambilkan Mecca,” pintar Maita. “Shhuttt sayang, jangan nangis ya ... sini sama Daddy,” kata Omar meraih tubuh mungil Mecca. “Jangan aneh-aneh kamu Omar!” kata Maita memberikan peringatan. “Emang dia a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD