TIGA PULUH EMPAT

1283 Words

"Maa!!" Yura terbelalak tidak percaya dengan apa yang saat ini dia lihat si depan matanya. Dia sedikit menahan nafasnya saat beralih menatap Ramada yang membawa Niel ke kantornya. Dia tak menyembunyikan kegusarannya dan memekototi pria itu. Apa maksudnya jemput Niel siang - siang begini dan membawanya ke kantor Yura? Namun dia harus menunggu iru karena dia masih harus melayani nasabah yang sudah duduk di depannya. Tentunya sambil masih memelototi Ramada yang sepertinya anteng saja tidak merasa bersalah sama sekali. Yura langsung cegukan dan salah tingkah hebat saat Ramada malah membalas pelototannya dengan mengedipkan sebelah matanya dan mengangkat sebelah alisnya. "Sekali lagi, ya, Bu," katanya mengarahkan nasabah baru di depannya yang sedang membuat rekening baru. Tangannya sedik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD