“Ayah ...?” Rarendra melirik ragu Giani yang menjadi diam dan menunduk. Rarendra tengah mengenalkan diri dengan status barunya sebagai suami Giani, pada Gio dan Gia. Di ruang tamu, sebelum mereka pergi mendaftarkan Gio sekolah, Giani dan Rarendra sepakat untuk mengenalkan status baru mereka pada anak-anak. “Kok aku setegang ini, ya? Lebih tegang dari tadi,” lirih Giani sambil melirik Rarendra. Lirikan Giani dan Rarendra bertemu. Ragu, gugup, serba salah, itulah yang mereka rasakan saat ini. Giani berangsur jongkok dan menatap kedua mata tak berdosa anaknya dengan ketegangan yang tidak bisa ia halau. Apalagi ketika Rarendra juga mengikuti apa yang Giani lakukan. “Gio, Gia,” ucap Giani. Suaranya tertahan di tenggorokan. Ia melirik Rarendra dan ia yakini jauh lebih bisa menjelaskan status