When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
[HAGIA] . Sebelum sarapan pagi tadi, Hilman mengingatkan jadwalku hari ini, melalui telepon. Aku harus menghadiri tele conference, rapat rutin setiap bulan dengan para General Manager jaringan Royal Mulia Hotel, baik yang berada di Indonesia maupun negara Asia lainnya. Lalu siang hari jadwalku bebas, dan hendak menggunakannya dengan meminta laporan Mario. Sementara malam nanti aku ada jamuan makan malam dengan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, Tayyip Ersoy. Mataku menelusuri ulang jadwal kerja yang disiapkan Hilman untukku. Aku ingin bertemu dengan Sophia. Masih banyak hal yang harus dibicarakan dengan gadis itu. Juga masih banyak jurus bujuk rayu yang harus aku gunakan untuk meluluhkan hatinya. Pelayan menyuguhkan makanan pagi. Panci logam hitam berisi makanan yang kutebak sejen