[HAGIA] . Sepeninggal Rudi dan timnya, aku masih tetap bertahan di dalam restoran untuk beberapa saat. Permasalahan yang kuhadapi di sini kian pelik. Tidak pernah menyangka keputusanku datang ke Istanbul untuk melakukan ekspansi perusahaan justru malah membawaku melangkah jauh ke luar urusan bisnis. Sepanjang ingatan, aku bukan orang yang gemar mencampuri urusan orang lain, terutama jika tidak ada hubungannya denganku. Silakan orang melakukan apa saja, meski dia rekan bisnisku sendiri, asal tidak menyentuh ruang lingkup pribadiku, keluarga, dan bisnisku, aku benar-benar tidak peduli. Namun sejak datang ke Istanbul semuanya menjadi berbeda. Dimulai sejak dini hari ketika Serhan meneleponku. Ah, ini sudah kuulang untuk ke sekian juta kalinya, dan aku masih juga belum bisa memahami, apa