When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
[SOPHIA] . Oh! Akhirnya aku bisa mengenal rival Hagia, juga melihat dari dekat mantan istrinya. Kuulurkan tangan mengajak mereka berkenalan resmi, namun tidak ada sambutan. Cih, sombong sekali. Rupanya begitu ya, cara orang Indonesia menjalin hubungan. Seingatku, Anne dan Nene Yasmine selalu membanggakan bagaimana kehidupan beramah tamah di Indonesia. Ah, sudahlah. Aku tidak peduli dengan kedua orang itu. Dari raut wajah dan cara bicara, sepertinya Hagia juga tidak mau berlama-lama berada di dekat mereka. Yah, siapa sih, yang mau dekat-dekat dengan musuh? Walaupun demikian, aku masih menyimpan sisa penasaran. Untuk apa mantan istri Hagia mengejarnya hingga ke Mücevherler? Perempuan itu sudah menikah lagi, bahkan dengan musuh mantan suaminya. Dari situ sudah bisa dipastikan, Cheillomitha