"Rumah lo gede juga ya, Han." ucap Rea sembari membantu menata kue di atas piring. Hana tertawa. "Maksudnya lebih gede dari kamar mandi lo." canda Hana. "Enggak lah. Tapi memang cukup besar untuk rumah di desa." ucap Rea lagi. Hana mengangguk membenarkan. Namun meskipun besar, rumah yang ia tempati ini sudah sangat tua. Maklum karena ini adalah warisan kakek Hana dari pihak bapak. "Yuk, keluar!" ajak Hana sembari membawa nampan berisi enam gelas teh. Rea mengangguk lalu membawa dua buah piring berisi kue yang mereka beli saat di perjalanan tadi. "Orang sini masih bertani dan berkebun. Tapi kalau desa sebelah, mereka sudah lebih maju. Kebanyakan berdagang dan berternak." Hana tersenyum saat melihat orang tuanya bicara dengan om Andrew. "Bang Harun nggak pulang, buk?" tanya Hana semb