Bagian 23

705 Words

Hana hanya bisa cengo melihat apa yang terjadi di depannya. Kaki dan tangannya bahkan gemetar selama perjalanan. Ia bahkan tak bisa tidur tadi malam, sarapan pun hanya segelas s**u karena mengkhawatir sesuatu yang tidak terjadi. Pasalnya saat mereka tiba di rumah orang tuanya. Om Andrew justru disambut dengan baik. Mereka kini bahkan berbincang seolah sangat akrab. Bahkan Rea terlihat tidak terusik sedikitpun, anak itu kini sedang fokus makan kue. "Hanya tanah kecil. Saya membelinya karena tahu akan berguna. Apalagi Pak Raji dan bu Aisyah sudah lama bertani. Saya yakin tanah ini akan dikelola dengan baik."ucap Andrew sembari memperlihatkan beberapa surat tanah yang sengaja ia beli beberapa waktu lalu. "Ya Allah, nak Andrew . Ini bukan tanah kecil. Luas tanah kami sebelumnya saja tidak m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD