Sekarang, aku, Chloe, Eric, dan Amanda bersiap-siap untuk pergi ke istana, setelah menginap selama seminggu di hotel Paris. Kami senang bisa bersama-sama menghabiskan waktu di sana, banyak sekali hal yang dibicarakan dan itu membuat hubungan di antara kami berempat jadi semakin dekat dan akrab. Aku senang karena dengan itu, tidak ada lagi jarak yang diantara kami sehingga aku maupun mereka semua bisa berbicara dengan santai dan penuh canda tawa. Kami juga sudah menghafal karakter masing-masing sehingga itu membuat Chloe jadi merasa lega. Eric dan aku pagi itu meminta izin pada Chloe dan Amanda untuk membeli berbagai makanan di pasar untuk persiapan dalam perjalanan. Aku dan Eric begitu bahagia karena akhirnya kami punya waktu untuk membicarakan hal yang hanya ingin kami saja yang tahu, alias pembicaraan pribadi. Sebelum sampai di pasar, Eric mengatakan bahwa dia tidak ingin aku membawa dirinya ke istana, karena itu bisa membuat aku dalam masalah, disitu aku marah karena kupikir dia sudah sepakat untuk ikut denganku. Aku menegaskan pada Eric agar dia tidak perlu mengkhawatirkanku. Semuanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena aku sudah mengurus segalanya di dalam kepalaku, itulah yang kukatakan pada Eric. Aku tidak ingin dia begitu mengkhawatirkan hal yang tidak pasti karena seharusnya itu tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, ternyata Eric masih bersikeras bahwa dia tidak ingin ikut andil ke dalam rencanaku dan itu benar-benar membuatku sangat hati. Aku tidak menyangka dia bersikap sekanak-kanakkan seperti ini, itu benar-benar membuatku sangat kecewa. Seharusnya dia tidak perlu begini karena aku tahu dia pasti takut atau benci untuk masuk ke dalam tempat di mana para dalang dari insiden perburuan penyihir. Tentu saja aku mengerti bagaimana perasaaannya tapi itu tetap saja sangat aneh karena seharusnya dia bisa bersikap tegas saat kesepakatan berlangsung di depan Chloe dan Amanda. Tapi faktanya, dia hanya diam dan mengikuti mayoritas suara yang ada sehingga terkesan dia juga setuju dan sepakat pada rencanaku. Aku cemberut dan benar-benar kesal saat ini, aku tidak habis pikir harus mengalami perdebatan panas seperti ini dengan Eric, setelah sekian lama aku berjuang untuk menyelamatkan dan menemukannya dari perburuan penyihir. Mengapa dia tidak bersikap lembut padaku dan cukup menuruti saja kemauanku, kenapa sekarang dia jadi begitu keras kepala? Padahal kami hanya terpisah dalam beberapa hari saja, dan itu langsung membuatnya berubah tidak seperti dulu. Itu sangat menjengkelkan, sungguh. Dia seperti bukan Eric yang kukenal, tapi sepertinya penyebabnya karena dia mengalami trauma yang mendalam dan itu membuatnya fobia terhadap apapun yang berhubungan dengan istana atau pihak kerajaan. Rasa bencinya pada hal itu membuatnya jadi fobia yang cukup memprihatinkan.
Sepertinya kali ini, aku harus memahami apa yang terjadi pada Eric karena dia sudah mengalami hari-hari yang sangat kelam belakangan ini, jadi mau bagaimanapun, aku harus memaklumi bagaimanapun sifat dia sekarang. Aku tidak boleh terlalu keras padanya karena dia adalah korban dari peristiwa buruk itu dan seharusnya tidak ada yang boleh dan layak untuk mengalami hal itu, dan jelas, tentu saja, Eric juga tidak layak mengalami hal tersebut. Aku juga sama marahnya seperti Eric pada pihak kerajaan, tapi karena aku tidak mengalaminya secara langsung bagaimana rasanya diburu oleh banyak orang yang harus membunuh, tentu saja aku tidak paham pada kondisi yang saat ini terjadi pada Eric. Sepertinya Amanda juga mengalami hal yang sama. Itu cukup membuatku sedih, karena mereka tidak pantas diperlakukan sejahat ini oleh kerajaan. Eric maupun Amanda adalah bagian dari rakyat Spanyol dan mereka tidak boleh disakiti hanya karena tuduhan yang tidak berdasar semacam itu. Eric dan Amanda berhak mendapatkan permintaan maaf, ganti rugi, dan perawatan fisik dan mental atas apa yang telah pihak kerajaan lakukan pada mereka, dan tentunya itu semua harus langsung dilakukan oleh Sang Raja. Karena jika bukan dia, siapa lagi? Aku tidak ingin buang-buang waktu lagi di sini.
Karena itulah aku langsung mengabaikan apapun yang dikatakan oleh Eric dan pergi ke pasar, membeli berbagai kebutuhan untuk diperjalanan nanti. Eric mengekoriku dan seperti biasa, terus-menerus merengek padaku agar aku mengubah keputusanku tapi aku masih mengabaikannya. Aku tidak ingin meladeninya karena keputusanku sudah bulat, tidak bisa diubah lagi, oleh apapun situasinya. Aku bersikap egois seperti ini untuk kebaikan dan kesejahteraan hidup Eric, karena jika dia hanya ingin diam dan hening saat dia telah dijadikan samsak hidup oleh kerajaan, itu hanya akan menimbulkan perstiwa dan korban baru dengan kasus serupa. Bagiku sangat penting untuk memperingati kerajaan bahwa mereka telah membuat kesalahan yang fatal dan agar mereka tidak mengulangi perburuan semacam itu lagi ke depannya. Menurutku itulah yang seharusnya dilakukan, terutama bagiku yang juga merupakan bagian dari kerajaan. Aku ingin memberikan contoh pada para bangsawan, terutama keluargaku, agar bisa bersikap baik pada semua rakyat tanpa terkecuali. Jika mereka masih saja menganggap rakyat hanyalah sebagai mesin uang mereka, itu akan mengacaukan kerajaan. Aku benar-benar tidak mengerti mengapa perburuan bodoh semacam itu bisa terealisasi, aku ingin menampar semua orang di dalam istana, terutama pada sang raja untuk tidak lagi mengulangi kebodohannya yang dapat membuat perpecahan yang sangat besar di antara rakyat, dan menciptakan kesenjangan yang semakin gila antara bangsawan dan rakyat biasa.
Bagiku, suara-suara orang yang menderita itu harus didengar dan harus diperhatikan karena suara-suara mereka itu adalah representasi dari rakyat yang sebenarnya, dan bisa juga dijadikan sebagai pemahaman di antara kaum bangsawan untuk bisa lebih memanusiakan sesama manusia seperti yang seharusnya mereka lakukan selama ini. Rakyat itu manusia dan mereka berhak mendapatkan hak-hak dasar hidup mereka seperti untuk mendapatkan keamanan dan perlindungan dari diskriminasi maupun kekerasan fisik dari orang lain. Aku ingin menciptakan kerajaan yang menjadi tempat aman untuk semua orang. Itulah yang kuinginkan dan itu semua harus terwujud bagaimanapun caranya. Aku akan berusaha semaksimal dan sekeras mungkin agar aku bisa mewujudkan ambisiku untuk membuat kerajaan yang ramah untuk semua orang. Tidak ada satu orang pun, satu kelompokpun yang dikecualikan karena hak-hak manusia itu harus valid ke semua orang tanpa terkecuali. Itulah yang seharusnya kerajaan lakukan kepada rakyatnya. Itulah yang seharusnya sang raja lakukan atau para penguasa lakukan, yaitu membuat rakyatnya bahagia, tanpa terkecuali. Aku rasa itu adalah hak fundamental rakyat yang harusnya dipenuhi dan tidak boleh dipertanyakan sama sekali oleh apapun dan siapapun. Aku merasakan jika siapapun menyangkal hal-hal tersebut maka dia harus dihukum atau dipenjara, karena dia telah melecehkan hak-hak rakyat kerajaan Spanyol, siapapun itu pelakunya.