BAB 15

2012 Words
Aku dan Chloe akhirnya memulai pencarian kami di pagi hari, kami memutuskan untuk segera menyelesaikan tugas yang seharusnya agar semuanya bisa selesai dengan cepat. Aku dan Chloe berjalan meninggalkan hotel tempat kami tidur untuk sementara, dan mulai menapaki jalanan kota seperti kemarin malam. Kemudian, aku memberi saran pada Chloe agar kami mencari mereka dengan cara berpencar agar bisa lebih menghemat waktu, jika kami sudah menemukan Eric atau Amanda, maka kami harus segera kembali ke hotel karena itu adalah tempat berkumpul untuk kami. Kalaupun gagal, itu tidak apa-apa karena masih ada hari esok. Kemudian, aku dan Chloe benar-benar berpisah, kami berjalan memasuki jalan yang yang berbeda sehingga aku tidak lagi bersama Chloe. Saat Chloe masuk ke distrik tempat berkumpulnya orang-orang kaya, aku masuk ke distriik tempat berkumpulnya orang-orang miskin. Ketika aku memasuki jalan pembatasnya saja, distrik itu sudah tertampak jelas dan tampilannya benar-benar sangat kumuh, bahkan lebih kumuh dari rumah-rumah yang sering kulihat di pedesaan Eric. Itu biasanya ditempati oleh orang-orang yang tidak punya lagi pekerjaan sehingga mau tidak mau mereka harus tinggal di sana. Meskipun itu adalah lingkungan miskin, tapi orang-orangnya cukup gaul dan trendi, mereka tidak seperti orang desa yang buta akan kemajuan zaman. Di Paris, bahkan orang miskin pun memahami arti seni dan mengikuti tren zaman. Tentu saja itu jauh berbeda dengan kebiasaan orang-orang desa yang tidak terlalu mengerti soal kebudayaan kota besar seperti Paris. Aku melihat banyak orang yang berlalu-lalang memakai pakaian yang cukup bagus dan bersih, padahal mereka baru saja keluar dari rumahnya masing-masing yang cukup tidak layak huni. Itulah kenapa kota Paris dijuluki sebagai kota para elit, karena hanya orang-orang elit lah yang bisa mengikuti budaya kota ini. Meskipun berasal dari kalangan miskin, selama mereka mampu beradaptasi dengan budaya elit Paris, maka mereka akan diterima dengan senang hati. Tapi jika berasal dari kalangan kaya, tapi sangat payah dan tidak bisa beradaptasi dengan budaya elitnya Paris, maka orang-orang lokal tidak peduli padamu. Di Paris, aku melihat banyak sekali orang yang bergaul dengan berbagai kalangan, mereka tidak hidup secara homogen, apapun latar belakangmu, selama sefrekuensi, maka pasti diterima. Aku tidak tahu apakah aku harus senang atau bingung atas hal itu. Ada sedikit kekagetan saat aku mengamati kebiasaan orang-orang paris saat berinteraksi dengan sesamanya. Bahkan dari gesturnya saja, mereka sangat berbeda dengan orang-orang desa, rasanya seperti ada bahasa isyarat tertentu yang hanya dimengerti oleh orang-orang lokal saja. Aku uang berasal dari keluarga kerajaan yang artinya warga non-paris, tentu saja tidak mengerti soal hal-hal semacam itu. Salah satu gadis dari gerombolan anak muda menyapaku dengan ramah, aku hanya tersenyum dan tiba-tiba saja gadis itu langsung cemberut dan memasang wajah kesal padaku. Aku masih belum mengerti apa arti dari itu semua. Mengapa senyumanku dibalas dengan ekspresi masam seperti itu? Apa yang salah dengan tersenyum? Apakah aku harus meniru apa yang dikatakannya? Tapi bukankah tiap orang beda-beda? Sungguh, aku masih butuh banyak belajar agar mengerti soal budaya Paris secara keseluruhan, karena jika aku tidak mempelajarinya, aku bisa menghadapi ekspresi-ekpresi masam seperti itu ke depannya, dan tentunya aku tidak mau. Aku ingin jadi pendatang yang membuat orang lokal nyaman dan bisa akrab denganku. Aku sedang membutuhkan sekutu, dan itulah kenapa aku memberanikan diri untuk bertanya secara langsung pada orang lokal yang sedang duduk sendirian di kursi jalanan. Aku bertanya soal keberadaan para korban perburuan penyihir, aku harap dia tahu sesuatu soal itu. Bukannya mendapatkan jawaban, aku malah diberikan tatapan jijik seolah-olah aku ini sampah yang menjijikan. Aku marah dan aku berdiri, memintanya untuk menjelaskan mengapa dia memasang ekspresi wajah yang seperti itu, tanpa jawaban sekali lagi, dia malah berdiri dan pergi meninggalkanku sendirian. Orang itu sangat menjengkelkan, mengapa penduduk Paris sedingin itu pada orang asing. Apakah mereka punya xenofobia. Semakin kumemikirkannya, jadi semakin membuatku pusing. Akhirnya, aku kembali mencari tempat lain untuk bertanya pada orang lain dan hasilnya hampir sama persis. Tidak ada satupun penduduk lokal yang menjawab pertanyaanku, mereka selalu memberikan ekspresi jijik padaku. Itu sangat menyakitkan, aku benar-benar merasa terhina oleh hal semacam itu. Rasanya derajatku jadi direndahkan. Aku akhirnya hanya masuk ke dalam toilet umum dan menangis di dalam kloset. Menangis tersedak-sedak dan tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk mendapatkan informasi terkait keberadaan Eric dan Amanda. Ini benar-benar mengesalkan, rasanya aku ingin menghajar semua penduduk Paris. Namun saat aku sedang memikirkan hal semacam itu, aku mendengar suara langkah kaki dari orang yang masuk ke dalam toilet umum ini, dan dia berbicara sendirian, dan suaranya terdengar begitu familiar di telingaku. Akhirnya aku mencoba keluar, untuk memastikan apakah dugaanku benar atau tidak. Dan aku terkejut saat tebakanku ternyata benar, kini aku sudah menemukan Eric! Dia tepat ada di depanku dan sedang berbicara sendiri di depan cermin. Sepertinya dia sedang mengalami trauma yang berat dan akhirnya aku langsung mendekatinya. Dia terkejut saat melihat pantulan diriku di belakangnya lewat cermin. Eric langsung menoleh padaku dan dia langsung memelukku dengan sangat erat. Aku menangis, dan dia juga menangis. Kami saling berpelukan cukup lama di sana. Eric kemudian memberikankku instruksi bahwa aku harus hati-hati di Paris karena banyak orang jahat yang berkeliaran di sini, dan aku dengan sombongnya mengatakan bahwa itu tidak masalah selama ada Eric di sampingku. Eric hanya tersenyum dan dia merangkulkan lengan kanannya di leherku, aku melihat matanya dengan dalam, begitu juga dia. Kemudian kami langsung keluar dari toilet dan kami mengobrol ria di sana. Eric membicarakan soal pengalamannya diburu oleh warga desa, sementara aku menceritakan soal perjuanganku mencari dirinya. Kami saling membanggakan diri satu sama lain. Eric sangat bahagia karena bisa bertemu denganku lagi, dan aku sangat gembira melihat dia baik-baik saja. Tapi ada perbedaan dari penampilan Eric, kali ini dia tampak lebih berotot dan kekar, aku tidak tahu kenapa tapi itu cukup keren. Eric juga sekarang jadi lebih memanjakanku, cara dia berbicara padaku seperti berbicara kepada pacar perempuan, dan itu benar-benar membuatku tertawa terbahak-bahak, sementara dia hanya cemberut. Kemudian, kami kembali ke hotel, dan aku dikejutkan oleh Chloe yang sudah ada di hotel, sedang mengobrol dengan gadis asing berambut hitam panjang. Wajahnya sangat cantik, dan Chloe segera memberitahu padaku bahwa dia telah menemukan Amanda. Aku dan Chloe dengan ajaib berhasil menemukan sahabat kami masing-masing. Itu sangat luar biasa. Aku tidak pernah menduga itu bisa semudah ini. Rasanya seperti mimpi, bahkan aku tidak percaya ini adalah kenyataan. Aku dan Chloe saat ini berhasil menemukan Eric dan Amanda, itu benar-benar luar biasa. Aku kira akan membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menemukannya, tapi belum juga satu hari, kami sudah berhasil menemukannya. Bukankah itu keren!? Eric dan Amanda akhirnya saling berkenalan sementara aku dan Chloe tersenyum bangga melihat kehadiran mereka yang benar-benar nyata di hadapan kami. Jika diingat-ingat perjuangan kami ke kota Paris saja itu sudah sangat melelahkan, dan mungkin ini adalah bayaran atas kerja keras dan usaha kami yang tidak pantang menyerah. Inilah yang kubutuhkan, hasil yang sebanding dengan proses. Aku tidak akan pernah melupakan momen-momen seperti ini karena ini adalah suasana yang sangat bahagia dan sekaligus mengharukan. Aku benar-benar ingin menangis sekarang, karena aku masih tidak menyangka ini semua terwujud. Setelah itu, kami makan siang bersama, Chloe dan Eric mulai berinteraksi, sementara aku dan Amanda memberanikan diri untuk saling berbicara. Amanda sangat cantik dan lembut, dia juga dianugerahi dengan suara yang begitu merdu, saat berbicara saja, rasanya aku seperti mendengar nyanyian yang begitu indah. Aku jadi paham mengapa Amanda begitu berharga bagi Chloe, dia memang sosok gadis yang tidak tergantikkan. Selain itu, aku melihat Eric dan Chloe sudah akrab, mereka bahkan kini terlihat sedang bersenang-senang, beberapa kali aku melihat Chloe tertawa oleh sesuatu yang dikatakan Eric, itu adalah hal yang sangat sulit untuk kulakukan, karena membuat Chloe tertawa benar-benar membutuhkan kesabaran yang ekstra. Aku juga terkesan melihat Chloe sama sekali tidak bersikap kasar pada Eric, dia tampak lebih sopan dari biasanya, apakah itu artinya, kekasaran yang selama ini dia tunjukkan itu hanya kepadakku saja? Lebih tepatnya, sikap Chloe tergantung pada siapa lawan bicaranya. Sial. Selama ini Chloe bersikap kasar karena aku adalah aku, atau mungkin karena aku adalah seorang bangsawan sehingga dia menyimpan kebencian yang begitu besar padaku sehingga sulit untuknya bersikap sopan padaku. Itu memang menyakitkan, tapi biarlah, aku tidak terlalu peduli soal hal tersebut. Yang kupedulikan sekarang adalah bagaimana caranya agar kami bisa masuk ke istana tanpa diketahui oleh orang-orang di dalam istana. Ya, aku sekarang sedang berniat untuk memasukkan mereka ke dalam istana kerajaan, karena menurutku itu adalah satu-satunya tempat yang aman untuk mereka. Aku tidak ingin mendengar mereka diburu lagi oleh warga setempat karena itu akan sangat melelahkan untuk mencari dan menyelamatkannya. Aku tidak ingin lagi melakukan hal yang sama. Aku langsung membeberkan rencanaku pada mereka, dan mereka dengan kaget menentang keputusanku karena mereka tidak ingin berurusan dengan pihak kerajaan karena itu terkesan seperti memasuki sarang musuh. Aku berusaha membujuk mereka sebisa mungkin agar mereka menyetujui keputusanku, tapi mereka terus-menerus menolak, terutama Chloe yang tampaknya menjadi yang paling radikal dalam menolak keputusanku. Aku tidak menyerah, aku kembali menjelaskannya dengan lebih detail, aku juga memberikan informasi terkait segala hal tentang kerajaan, bangsawan, dan istana sehingga mereka mulai memahaminya dan pada akhirnya, satu-persatu dari mereka mulai berubah pikiran dan memihakkku, bahkan Chloe juga mulai tertarik untuk bergabung denganku. Aku senang karena mereka bisa berpikir secara jernih dalam melihat keputusanku yang sebenarnya. Tentu saja aku tidak ada niatan untuk mencelakai mereka, atau mencoba menjebak mereka, sebaliknnya, aku ingin melindungi mereka dari segala serangan, termasuk dari pihak kerajaan, karena menurutku menyembunyikan mereka di dalam istana tidak akan menimbulkan kecurigaan dari siapapun dan karena para bangsawan sangat individualis, mereka tidak akan peduli soal urusanku sama sekali. Aku sangat ingin melindungi mereka semua, aku tidak ingin mereka berakhir seperti kemarin, terpisah-pisah, diburu, dan melarikan diri dari sergapan warga. Itu adalah hari yang kelam, dan mereka tidak layak untuk mengalami semua itu. Mereka layak hidup di tempat yang aman dan berbahagia setiap hari. Bukan hanya mereka, semua orang punya hak yang sama untuk merasa aman, karena itulah jika aku menjadi raja di kerajaan ini, aku akan membuat semua rakyat dari berbagai kalangan mendapatkan keamanan yang tinggi dan tidak ada satu pun orang yang dikecualikan dari sistem tersebut. Selama dia adalah bagian dari rakyat Spanyol, maka dia berhak mendapatkan segala pemberian dari kerajaan. Chloe, Eric, dan Amanda sangat kagum dengan rencanaku, mereka sepertinya tidak pernah menyangka aku akan memikirkan hal sejauh itu, hanya untuk rakyat biasa seperti mereka. Aku tidak akan mengingkari janjiku, aku akan benar-benar melindungi dan mengamankan mereka dari buruan kerajaan. Semua orang tidak pantas untuk diburu, dan aku sangat menentang perburuan bodoh semacam itu. Aku benar-benar kecewa pada pihak kerajaan yang telah menciptakan perburuan manusia seperti ini, itu hanya akan membuat kerajaan jadi kacau dan terpecah-belah, siapapun orang yang membuat hal seperti itu, tidak pantas untuk menjadi bagian dari kerajaan. Sayangnya, aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk saat ini karena aku bukanlah siapa-siapa, tapi aku akan melakukannya nanti, ketika waktunya tiba. Aku tidak akan diam saja melihat negeriku kacau seperti ini oleh orang dewasa yang tidak becus mengurus negerinya sendiri, benar-benar bodoh dan kekanak-kanakkan sekali. Aku tidak mengerti mengapa orang dewasa bisa sebodoh dan sebrengsek ini, mengapa mereka bisa-bisanya mendapatkan ide untuk memecah belah rakyat dengan memberikan perburuan sesama manusia untuk memperebutkan hadiah yang bahkan tidak begitu berarti. Mereka rela menyakiti sesamanya hanya demi ego mereka sendiri dan itu adalah pemandangan yang sangat menyesakkan. Tidak seharusnya manusia melakukan hal semacam ini, ini sudah sangat melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Aku benar-benar sangat kecewa, aku sangat jengkel dengan situasi ini. Rasanya aku ingin berteriak pada semua orang-orang penting di kerajaan agar mereka sadar bahwa perbuatan mereka tidak lebih dari tindakan bunuh diri bagi kerajaan, karena itu secara halus ingin menghancurkan Spanyol dari dalam. Aku penasaran, kira-kira siapa yang mencetuskan idenya? Apakah dari Sang Raja langsung? Atau dari penasehatnya? Atau mungkin dari orang yang bahkan tidak punya kewenangan dan mempengaruhi sang raja untuk melakukan apa yang diinginkannya. Jika itu benar, aku sangat menjijikan, itu artinya orang istana sangat bodoh dan payah. Mereka bahkan dengan mudah dihasut dan dimanipulasi oleh orang lain. Bisa saja orang yang menghasut itu berasal dari kerajaan lain yang memang memiliki tujuan untuk menghancurkan Spanyol dari dalam karena itu bisa membuatnya mendapakan kesempatan untuk menginvasi kerajaan ini dengan mudah. Kalau itu benar, itu sangat gawat! Aku harus segera memberitahu pihak kerajaan tentang hal tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD