BAB 20

1035 Words
Melihat ke arah lain, terkadang aku merindukan momen-momen di mana aku dan Eric sembunyi-sembunyi bermain di halaman belakang agar tidak ketahuan oleh para penghuni istana, tapi sekarang situasi sudah berubah, aku dan Eric bisa berlalu-lalang ke mana saja di dalam istana dengan aman, tidak perlu lagi repot-repot menyembunyikan diri atau diam-diam bertemu di belakang istana. Semuanya sudah berubah menjadi lebih baik, bahkan kami mendapatkan teman baru yaitu Chloe dan Amanda sehingga kami tidak bermain atau mengobrol sendirian lagi. Itu sangat mengharukan, aku bahkan ingin menangis jika mengenang masa-masa di mana aku dan Eric saling berjuang hanya untuk bertemu dan semacamnya. Itu sekaligus menjadi kenangan yang sangat indah, sungguh. Aku bahkan rela ingin membayar berapapun untuk kembali ke situasi itu, karena meskipun itu cukup menyedihkan, tapi juga sangat menyenangkan. Aku terlalu sering bernostalgia sendiri jika sedang berada di kamar seorang diri. Ini adalah malam hari dan aku masih tidak bisa tidur karena pikiranku mengenang ke mana-mana, terus-menerus memikirkan soal masa lalu alias masih sedang bernostalgia ria. Aku meyakinkan diriku sendiri bahwa semua rasa sedih, rasa sakit, atau rasa rindu pasti akan tersembuhkan dan berlalu, semua itu hanyalah fase dalam hidup agar kita bisa semakin dewasa dalam merespon perasaan-perasaan itu, yang alami keluar dari dalam tubuh. Menariknya, Eric tidak pernah percaya kalau dia akan berada di istana ini, dia mash menganggap ini semua hanyalah mimpi dan pasti dia akan bangun, tapi nyatanya setiap dia bangun tidur, dia masih menemukan dirinya terjebak di istana yang megah ini, artinya ini bukanlah mimpi sama sekali. Aku selalu tertawa jika Eric mengatakan hal-hal konyol semacam itu, maksudku itu sangat aneh dan lucu, melihat orang yang sudah tinggal di tempat yang mewah, masih kaget dan tidak mempercayainya, meskipun dia telah tinggal berhari-hari di sana. Namun, itu sangat berbeda jika dibandingkan dengan Chloe dan Amanda, mereka berdua tampaknya sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan mewah ini dan sudaha menganggap istana ini menjadi rumah permanennya. Terlepas situasi sosial yang masih tidak begitu ramah pada mereka, mereka tetap menganggapnya sebagai bagian dari kehidupan mereka di sini dan tidak lagi mempedulikan hal tersebut. Aku senang melihat Chloe dan Amanda sudah dapat berbaur dengan sebagian besar penghuni istana, itu bagus karena dengan begitu lambat-laun orang-orang akan terbiasa dengan mereka dan akhirnya menerima keberadaan mereka sepenuhnya. Itu adalah pencapaian yang sangat bagus dan luar biasa. Mungkin masih membutuhkan waktu yang panjang agar Eric bisa sepenuhnya beradaptasi dengan istana. Aku hanya bersabar agar aku bisa berada di sisinya saat dia sudah berbaur. Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu karena kami akan bersiap-siap menuju Prancis, itu adalah hal yang paling ditunggu oleh Eric karena dialah orang yang mendesak dan membujukku untuk segera melakukan liburan semacam ini. Aku masih tidak mengerti, mengapa Eric begitu menginginkan perjalanan ke Prancis, karena negeri itu sekarang sedang kacau dan runtuh karena revolusi besar-besaran yang dibuat oleh rakyat, mungkin itu masih berlangsung sampai saat ini, jika benar bukankah mengerikan jika kita berkunjung dan berlibur ke sebuah negeri yang masih porak-poranda begitu. Chloe dan Amanda ikut, karena mereka punya rasa penasaran yang cukup tinggi dan mereka juga ingin mengambil kesempatan itu untuk mengunjungi negeri lain karena selama ini mereka tidak tahu apa-apa soal negeri-negeri lain di luar sana. Mereka yakin banyak negeri lain yang lebih maju dan menakjubkan dari Spanyol. Prancis tidak buruk untuk menjadi tempat pertama mereka karena bukan hanya mereka, ini juga pertama kalinya untuk kami berdua, aku dan Eric. Semoga saja kami bisa aman sampai pulang karena situasinya masih cukup abu-abu dan kami tidak tahu apa yang terjadi setelah kami sampai di sana. Prancis sangat terkenal di Spanyol dan banyak hal-hal berbau Prancis yang ada di budaya Spanyol jadi rakyat biasa seperti Eric, Chloe, dan Amanda tidak begitu asing dengan Prancis meskipun mereka belum pernah mengunjunginya secara langsung. Selain Prancis, kami juga tahu soal keberadaan Italia, Jerman, Inggris, dan negeri-negeri tetangga lain. Aku yakin negeri-negeri itu juga tidak kalah menariknya dengan Prancis, aku benar-benar tidak sabar ingin segera berlabuh ke sana. Setelah persiapan sudah selesai, aku, Chloe, Eric, dan Amanda segera pergi ke pelabuhan, kami akan berangkat dengan kapal laut sehingga butuh beberapa hari untuk sampai di Prancis. Aku benar-benar canggung saat pertama kalinya naik kapal laut, sungguh banyak sekali hal-hal baru yang kulakukan setelah Eric, Chloe, dan Amanda tinggal di istana. Kami ditemani oleh beberapa prajurit dan pelayan, mereka secara sukarela ikut dengan kami untuk menjaga dan melayani kami di perjalanan dan menikmati liburan. Itu bagus, karena aku jadi merasa aman meskipun rasa canggung masih tidak bisa menghilang. Aku ingin sekali bilang pada Eric bahwa keputusannya untuk berlibur ke Prancis adalah keberanian sekaligus kecerobohan yang sangat luar biasa. Tapi aku yakin ini akan menjadi pengalaman yang menarik, yang akan selalu kami ingat selamanya. Aku tertawa saat kakiku bergetar ketika kapal laut yang kami tumpangi bergoyang-goyang, Amanda memekik-mekik sementara Eric tampak begitu pucat. Chloe malah muntah banyak sekali semenjak kapal melaju ke lautan yang luas. Sungguh, itu sangat lucu dan menyenangkan, kami benar-benar menikmati perjalanan ini, meskipun kami masih belum terbiasa dengan itu semua, tapi kami dapat tertawa terbahak-bahak, menertawakan betapa payahnya kami dalam menumpangi kapal laut. Ketika penumpang-penumpang lain hanya duduk dengan santai, kami berempat malah sangat berisik dan begitu panik saat kapal terus bergoyang-goyang berulang kali. Aku sangat gembira melihat kami berempat dapat menikmati dan berlibur sama di hari yang indah ini. Eric berterima kasih padaku karena telah bersedia untuk melakukan perjalanan liburan ini ke Prancis, sementara aku hanya tersenyum karena aku juga merasa berterima kasih padanya karena telah memaksaku untuk melakukan ini. Jika Eric tidak mendesakku untuk pergi liburan, mungkin aku tidak akan pernah mengalami pengalaman yang sangat konyol dan seru seperti ini. Mustahil melakukan hal-hal semacam ini dengan keluargaku karena mereka itu sangat kaku dan membosankan, tidak ada hal yang seru yang bisa kulakukan bersama saudara-saudaraku karena mereka semua tampak tidak begitu tertarik dengan dunia luar. Mereka seperti kaum yang menolak untuk memperoleh pengetahuan baru padahal dengan berpetualang kita bisa menemukan dan mengalami berbagai hal baru dan asing dan itu akan sangat menyenangkan. Mereka akan sangat rugi jika tidak mengalami hal yang saat ini sedang kualami ini. Sungguh, aku ingin terus berada di situasi ini, karena aku benar-benar merasa bebas dan damai, aku bisa tertawa sekencang mungkin bersama Eric, Chloe, dan Amanda tanpa harus takut dengan aturan-aturan ketat yang menyebalkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD