Bab 63

1034 Words

"Ibu! Ngapain Ibu memohon-mohon di kaki perempuan nggak tahu diri ini? Dia nggak pantas diperlakukan seperti itu, Bu!" Tiba-tiba saudara sepupu Kiara datang dan mengacaukan semuanya. Kiara menyeriangai, tak ada lagi tatapan takut pada kakak sepupunya itu. Terlebih dengan situasi yang terjadi saat ini. "Sandra! Jaga mulutmu! Sekarang berlututlah, mohon ampun pada adikmu!" bentak Bibik Sarinah pada putri emata wayangnya. Wajah wanita itu sudah memerah menyaksikan bagaimana sikap putrinya pada Kiara, padahal saat ini ada Pak Hamid yang menatapnya penuh intimidasi. "Bu, kenapa kita harus berlutut pada bocah tak tahu diuntung ini sih? Apa salah kita, Bu? Oh ... apa mentang-mentang sekarang sudah jadi simpanan orang kota lalu mau sewenang-wenang pada kita? Dasar menjijikkan!" cerocos Sandr

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD