Di Supermarket. Bersama dengan Kamila. Beberapa jam yang lalu. “Mbak, maaf kalau saya lancang. Namun, saya gak tahan buat nanyain ini.” “Tanyain aja, Nes. Jangan sungkan.” “Kenapa mbak percaya meninggalkan suami mbak dengan Ghani di Vila?” “Kan saya butuh bantuan mu untuk berbelanja kebutuhan makanan kita.” “Kan bisa sama Mas Ervin, bukannya sama saya. Biar saya yang menjaga Ghani di Vila.” Kamila diam saja. “Apa yang sedang Mbak rencakan?” Tanya Nesya lagi. “Saya rasa kamu tau kalau saya sedang bekerja sama dengan Ghani, kakak kamu.” “Di balik itu?” “Saya gak paham sama maksud kamu, Nes,” “Mungkin Ghani bisa dikelabui tapi gak karena aku bisa melihat dengan jelas bahwa Mbak punya maksud lain dari sekedar ingin mencari pinjaman rahim.” “Kenapa kamu berpikiran seperti itu?” Kam