Pikiran Yang Terus Berputar

2036 Words
Suara bel nyaring yang memekikkan telinga berhasil membangunkan Julliet dari mimpi indahnya. Tanpa sengaja gadis itu tertidur di tengah-tengah pelajaran Mr. Jhon. Beruntung bagi gadis itu, karena bukan hanya dirinyalah yang memejamkan mata, lalu terlelap tanpa merasa berdosa. Murid-murid lain juga melakukan hal yang sama. Materi sejarah yang sama sekali tidak berguna bagi kehidupan remaja Julliet benar-benar membosankan. Ditambah lagi dengan teknik mengajar dari pria bertubuh gempal itu. Meski Julliet kehilangan ingatannya, gadis itu sama sekali tidak berminat pada sejarah yang diajarkan oleh Mr. Jhon. Ia masih tidak menyukai kelas pria berkacamata itu meski sedang mengalami lupa ingatan. Mr. Jhon meninggalkan kelas dan murid-murid mulai bersorak dengan riuh. Sebagian ikut meninggalkan kelas, menuju kafetaria untuk menikmati makan siang, sisanya berada di kelas, menghabiskan waktu untuk menonton serial film kesukaan mereka menggunakan ponsel, mendengarkan lagu atau sekadar membicarakan kosmetik-kosmetik terbaru yang bahkan mereka beli dengan uang dari orang tua mereka. Julliet beranjak dari kursinya. Ia berdiri di sana untuk beberapa saat, mengamati meja dan kursi yang masih dipenuhi aroma lili yang mulai layu. Kosong. Julliet telah kehilangan sahabat sekaligus teman terdekat di sekolahnya. Ia pun mengembuskan napas berat dan mulai mengedarkan pandangannya ke sekitar. Tidak ada satupun dari mereka yang peduli, bahkan beberapa murid yang ada di dalam kelas hanya meliriknya dengan tatapan aneh bercampur iba yang benar-benar sulit diartikan. Langkah santai gadis itu sempat menarik perhatian. Julliet kini popular dengan sebutan ‘Gadis-sekarat-yang-hampir-mati-bersama-Rachel’ atau semacamnya. Mata-mata penuh keingintahuan itu seolah menciptakan asumsi bahwa Julliet mungkin menyembunyikan sebuah rahasia besar terkait kematian sahabatnya sendiri. Bahkan tidak sedikit yang berpikir bahwa sebenarnya gadis itu tidak mengalami hilang ingatan. Berpura-pura saja katanya. Namun satu yang mereka lewatkan, Julliet tidak pandai berbohong dan terlalu eskspresif untuk bidang tersebut. Gadis itu mendaratkan bokongnya pada salah satu meja kafetaria. Ia duduk sendirian di sudut ruangan dengan semangkuk waffle dan salad. Lemonade terlihat menyegarkan dan cocok dengan menu makan siangnya hari ini, atau setidaknya hanya minuman itulah yang dapat membantunya mengingat sosok Rachel. Rachel sangat suka meminum lemon segar, sedikit gula dan menggunakan banyak es. Benar-benar dingin, Rachel selalu berkata itu pada Julliet. Julliet tersenyum miris di sana, sambil menatap hidangan di atas mejanya dengan nanar. “Bagaimana aku bisa mengingat minuman kesukaanmu, tapi tidak dengan apa yang terjadi kepadamu malam itu, Rachel.” Tepat sebelum gadis itu mulai menyendokan makanannya ke dalam mulut, sosok teman satu kelasnya yang juga taka sing mendadak muncul. Berdiri di hadapannya dengan kedua tangan yang memegangi nampan berisi makanan. Membuat Julliet menunda kegiatan makan siangnya dan mendongak pelan, menatap sang lawan bicara dengan ekspresi bingung. “Ada sesuatu yang bisa kubantu?” “Bolehkah aku duduk denganmu, Julliet?” “Kurasa tidak,” katanya singkat. “Kau jelas tidak menyukaiku dan Rachel. Sikapmu sangat mencurigakan.” Sebuah papan nama kecil yang menempel di seragam baju gadis itu bertuliskan Sophie Rich. Rambut pirang bergelombang dengan pita merah menyala menghias kunciran rambutnya, memberi kesan keteraturan yang ditanamkan oleh gadis muda itu. “Well, kau sendirian sekarang,” ucapnya sarkastik. “Kau sebaiknya tidak bersikap meninggi.” Julliet mendengus pendek, membuat Sophie mengernyitkan kedua alisnya dalam-dalam. “Aku suka sendirian dan mungkin kau belum tahu soal itu,” balasnya, masih dengan nada ketus. “Sebaiknya kau pergi dan duduk bersama teman-temanmu saja, Sophie. Kau terlihat sangat memaksakan diri kali ini.” Tangan kurus gadis itu hendak mengambil sendok, kembali melanjutkan aktifitas makan yang sempat tertunda karena kehadiran Sophie yang tiba-tiba. Baru saja potongan waffle dan salad sayur-sayuran itu diangkat, cukup dekat sebelum benar-benar mencapai permukaan bibir, sebuah kalimat yang terlontar dari sang lawan bicara kembali menarik fokusnya. “Jika kau mengalami hal yang sama dengan Rachel, kau pasti tidak akan bersikap seangkuh ini.” Julliet mendongak, kali ini tatapan serius dan sangat penasaran. “Kenapa kau membicarakan Rachel?” Kikuk, Sophie memundurkan langkahnya ke belakang. Tepat setelah Julliet berdiri dari kursinya, membalas tatapannya dengan raut tak suka. “Apa kau mengetahui sesuatu tentang Rachel?” tambah Julliet. “e –entahlah. Aku hanya mendengar rumor soal –“ Julliet mengerutkan alisnya, kemudian menyipit curiga kepada gadis yang tidak lebih tinggi darinya itu. Sophie dikenal sebagai salah satu murid pintar di sekolah. Bakatnya adalah matematika. Rumus dan perhitungannya nyaris sempurna, tapi tentu saja setiap manusia memiliki kekurangan di dalam diri mereka. Sophie yang terlahir sebagai anak orang kaya, salah satu pemegang saham sekolah, dikenal arogan dan suka mengejek yang lemah. Berkat posisi penting yang dimiliki oleh kedua orang tuanya, Sophie selalu berhasil lolos setiap kali ada murid junior yang melaporkannya atas tindak bullying di sekolah. Rachel salah satunya. “Rumor apa yang kau dengar, Ms. Rich?” Julliet enggan menyerah. Ia terus menatap gadis bertubuh langsing itu dengan pandangan yang dalam dan mengintimidasi. Karena setidaknya, hal itulah yang menjadi kelebihan dari gadis itu. Sementara Sophie dibuat sedikit bergetar karena Julliet menatapnya tanpa rasa takut. Pandangan itu berbeda dengan tatapan dari murid-murid lemah yang akan berakhir tunduk dan patuh kepada setiap kata-katanya. “Aku hanya mencoba bersikap baik kepadamu.” Merasa Sophie sedang mencoba mengalihkan perhatian, Julliet memutuskan untuk bersikap tegas. “Aku tidak pernah memohon untuk itu.” “Kau sebaiknya begitu, Julliet.” “Kenapa?” Sophie mengedikkan kedua bahunya. Kemudian kedua mata emeraldnya mengedar ke sekeliling. Ia menyadari bahwa interaksi yang tidak biasa di antara Julliet dan Sophie memang sedikit mencolok dan menarik perhatian murid-murid lain. Pertunjukan menarik bagi murid lain yang ada di kafetaria, tapi Sophie harus meluruskan sesuatu sebelum pergi. “Um, entahlah. Tapi bukankah menjadi kesepian itu sangat menyebalkan? Kau kehilangan seseorang –yeah, sahabatmu, dia mati. Itu menyakitkan.” “Lalu, apa masalahmu dengan itu?” Sophie menyunggingkan senyum simpul di sana. Terlihat meremehkan, tapi Julliet tidak berpikir demikian. “Kau kehilangan seseorang yang kau anggap, sangat berarti atau semacamnya. Tapi kau tidak tahu, tidak ingat dengan apa yang terjadi.” Julliet hanya diam di tempatnya, menunggu murid terpintar di First High School melanjutkan kata-katanya. “Kau dan Rachel berada di sekolah. Kau lupa ingatan dan Rachel tewas karena terjatuh. Bukankah itu adalah hukuman dari Tuhan karena kalian berdua telah berbuat dosa?” Satu tamparan keras mendarat di pipi kiri Sophie. Membuat nampan berisi makanan yang masih utuh jatuh dan tercacar tanpa aba-aba di lantai bercorak putih. Suara nyaring dari kaca-kaca yang bertubrukan dengan lantai dan pecah, menyebabkan lebih banyak perhatian. Semua orang di kafetaria kini memandangi mereka, sebagian mulai merekam. Pemandangan yang benar-benar menarik. “Tidak ada satupun dari kalian yang boleh menghakimiku atau Rachel. Kami mungkin memang pendosa, tapi tahu apa kau soal dosa?” *** MISTERI TIME. Ada jutaan orang di luar sana yang percaya kalau alien pernah mengunjungi bumi. Mereka meyakininya dengan mengatakan bahwa pernah melihat UFO, mendengar pesan rahasia, atau karena teori konspirasi yang beredar. Salah satu yang paling fenomenal adalah tentang satelit Black Knight (Ksatria Hitam). Menurut konspirasi mengenai hal ini, alien berhasil menempatkan perangkat hitam bergerigi di orbit sekitar Bumi pada 13.000 tahun yang lalu. Sejak itu, berbagai penampakan dan suara-suara yang tidak dapat dijelaskan dianggap sebagai bukti bahwa makhluk luar angkasa telah menemukan cara berkomunikasi dengan kita melalui Black Knight. Penemuan Pertama. Penemuan pertama kali Ksatria Hitam sangat mengejutkan sampai-sampai pada tahun 1954, New York Times memuat artikel yang mengatakan bahwa Dr. Lincoln LePaz telah menemukan dua satelit yang mengorbit Bumi. Namun anehnya adalah, pada tahun 1954, belum ada satu negara pun yang berhasil meluncurkan satelit apa pun. Namun Kantor Penelitian s*****a Angkatan Darat, yang tugasnya mencari satelit, mengklaim belum menemukan apa pun. Selain itu, Dr. LePaz mengatakan bahwa cerita dalam artikel tersebut telah dibuat-buat. Tapi New York Times mengatakan bahwa Dr. LePaz menahan temuan satelitnya sampai ditemukan lebih banyak bukti. Koneksi Nikola Tesla. Nikola Tesla adalah ilmuwan terkenal dengan banyak temuannya. Pada 1899, Tesla berada di Colorado untuk melakukan beberapa percobaan dengan arus listrik. Tapi ia terus mendapat gangguan dari sinyal listrik yang berbeda. Ia pun menyimpulkan bahwa itu adalah sinyal dari alien. Karena alasan itu, ia menulis artikel untuk Collier's Weekly yang berjudul "Talking with the Planets" Di dalamnya, ia meyakinkan pembaca bahwa sinyal-sinyal itu mungkin berasal dari Mars. Saat ini, banyak teori konspirasi yang mengaitkan Tesla bahwa ia mendapatkan pesan dari satelit Black Knight. SInyal Radio dan Gema Misterius. Pada tahun 1927, seorang insinyur Norwegia bernama Jorgen Hals yang saat itu sedang mendengarkan sinyal radio, menyadari kalau sinyal radionya memiliki "gema" yang aneh. Gema ini melibatkan sinyal yang dia dengarkan untuk memantulkan kembali kepadanya beberapa detik setelah transmisi asli berakhir. Sayangnya, ilmuwan tidak bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Pertanyaan besar yang tidak dapat dijelaskan ini hanya berakhir dengan teori konspirasi. Objek Misterius. Pada akhir 1950-an, perlombaan luar angkasa berlangsung dengan lancar dan baik, AS maupun Uni Soviet berhasil menempatkan satelit mereka di orbit. Tetapi pada 11 Februari 1960, sebuah radar yang digunakan oleh Angkatan Laut AS mengambil keberadaan benda gelap yang jatuh secara misterius, namun diyakini bukan milik dari salah satu negara, seperti yang dilaporkan oleh Skeptoid. Objek baru ini berada di orbit kutub, ketika semua satelit diketahui mengelilingi khatulistiwa. Kemudian majalah Time memberikan solusi terkait misteri itu. Departemen Pertahanan menyatakan kalau itu hanyalah bagian dari satelit Penemu Angkatan Udara, sepotong sampah yang sama sekali tidak bermasalah. Namun banyak yang menduga bahwa pernyataan itu adalah kebohongan. Berkat dokumen yang tidak diklasifikasikan itu, semua orang tahu bahwa itu adalah bagian dari proyek rahasia yang sedang melakukan pengintaian di Rusia. Rekaman Objek Misterius. Pada tahun 1961, seorang pria bernama Jacques Vallee yang bekerja di sebuah satelit pelacakan observatorium Paris, membuat penemuan yang mengejutkan. Ia menemukan sebuah objek yang terang dan tidak dikenal berjalan mundur (artinya benda itu bergerak berlawanan arah dengan rotasi bumi). Dahulu, teknologi ruang angkasa belum secanggih saat ini. Salah satunya teknologi untuk menempatkan satelit di retrograde tidak ada pada waktu itu. Saat Vallee menunjukkan rekaman objek itu kepada atasannya, atasannya menyita rekaman itu dan kemudian menghapus rekamannya. Dalam sebuah wawancara, Vallee mengatakan bahwa atasannya tidak ingin berbagi informasi yang tidak masuk akal dengan negara-negara lain yang terlibat dalam proyek tersebut. Banyak yang mengatakan kalau objek itu adalah penampakan satelit Black Knight. Astronot melihatnya secara langsung. Astronaut Gordon Cooper diduga melihat puluhan UFO, tetapi yang terkait dengan satelit Black Knight adalah yang paling fenomenal. Hal itu terjadi ketika dia membuat orbit ke-15 Bumi. Cooper melihat cahaya hijau, namun dia enggan untuk memastikan cahaya apakah itu. Menurut Skeptoid, Cooper bersikukuh bahwa pandangannya terkait Ksatria Hitam dibuat-buat oleh para fantasionis UFO. Beberapa peneliti mengatakan transkrip dari penerbangan Cooper, tidak akan ada mengenai lampu hijau ini. Epsilon Bootis. Jika benar-benar ada satelit misteri di langit, siapa yang meletakkannya di sana? Pertanyaan ini dijawab pada tahun 1970-an, namun bukan oleh seorang ilmuwan atau astronom, tetapi oleh seorang penulis fiksi ilmiah bernama Duncan Lunan. Dia mengambil gema radio yang ditemukan Jorgen Hals pada 1920-an dan memetakannya terhadap rasi bintang. Kesimpulannya adalah bahwa sinyal awalnya berasal dari bintang Epsilon Boötis dan mereka pertama kali tiba di sini sekitar 11.000 SM, saat yang sama dengan satelit Ksatria Hitam tiba di sini. Dia juga mengklaim telah memecahkan kode pesan mereka: "Rumah kami adalah Epsilon Boötis, yang merupakan bintang ganda. Kita hidup di planet keenam dari tujuh - dihitung mundur dari matahari, yang lebih besar dari dua bintang. Planet keenam kita memiliki satu bulan. Planet keempat kita memiliki tiga. Planet pertama dan ketiga kita masing-masing memiliki satu. Penyelidikan kita ada di orbit bulanmu." Perhatikan fakta-fakta berikut. Pertama, pesan yang diduga ini dengan jelas menyatakan bahwa satelit itu mengorbit bulan kita dan bukan Bumi. Kedua, Lunan kemudian menarik klaimnya, dengan mengatakan datanya salah. Namun itu tidak menghentikan teori konspirasi untuk menghubungkan temuannya dengan satelit Black Knight. Bahkan nama Lunan menjadi sangat identik dengan konspirasi ini. Penampakan Terkini. Pada tahun 1998, awak Space Shuttle Endeavour memotret sesuatu di orbit yang tampak sangat mirip dengan gambar dari satelit Black Knight. Pada 2015, setidaknya ada dua penampakan, termasuk objek yang lewat di depan Bulan dan rekaman satelit yang melayang di atas Florida sebelum akhirnya menghilang. Dan pada bulan April 2017, ada rekaman yang dirilis ke tabloid yang menunjukkan "roket Illuminati" yang meledakkan Satelit Black Knight. Jelas sudah, bahwa semua ini tercipta karena teori konspirasi. Jika Ksatria Hitam memang tidak ada, maka objek itu adalah sampah ruang angkasa yang kebetulan melayang tak terarah di orbit. Dari semua teori yang muncul mengenai ksatria hitam ini, apakah kamu bisa mempercayai salah satunya atau justru kamu memang sepenuhnya percaya?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD