Jika ada hal lain yang lebih gila dari apa yang dilakukan Julliet saat ini, maka jawabannya adalah tidak. Gadis muda itu, dengan piyama tidur berwarna birunya yang polos dan sendal berbulu yang bagian depannya sedikit terbuka kini sibuk memenuhi beberapa kertas tentang opini-opininya. Rachel dibunuh. Rachel Bunuh diri. Rachel dalam bahaya? Julliet menghela napas berat dan panjang, sebelum kemudian menjatuhkan bokongnya di atas kursi belajarnya. Manik birunya yang sayu karena belum juga tertidur di jam yang seharusnya itu menatap coretan-coretan di atas kertas putih dengan saksama. Ia memerhatikan, berharap tidak ada sesuatu yang terlewatkan. Semua sisa kenangan yang diingatnya, tertulis dengan jelas di sana. Tidak tersusun dengan rapi karena memori itu teringat secara acak. Dan Jullie