BAB 21

1830 Words

"Selamat pagi. Kamu mau ke mana?" "Stop, Janied. Nenek lo nggak ada di sini." "Hmm?" Saima melihat Janied yang menahan dagunya menggunakan tangan. Selimut hanya menutupi bagian bawah tubuh Janied menunjukkan dadanya yang kekar. "Janied nggak suka abis bercinta ditinggalin sama Saima." Saima berdecak. "Kenapa dengan nada suara lo?" "Ini nada suara Janied yang biasa," balas pria itu yang memasang ekspresi wajah seperti anak kecil. Berbanding terbalik dengan perut kotak-kotaknya yang semalam Saima ciumi. Selesai menggunakan riasan tipis, Saima berkata kepada Janied, "Gue mau bikin kopi di dapur lo lalu setelah itu meeting sama Julieta." "Janied mau kopi." Janied turun dari tempat tidur, tak peduli bahwa ia telanjang. "Pakai celana, astaga." Saima tak tahu kenapa ia panik. Janied ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD