Apa? Janied tidak salah dengar? Saima ingin seks? "Kenapa?" "Apanya?" "Lo mabuk, Saima?" "No." "Terus kenapa sekarang lo mau memasukkan seks ke perjanjian?" "Kemarin gue belum menjawab ya atau nggak, kan?" Saima menjawab pertanyaan dengan pertanyaan. Janied tidak mengerti. Ia menatap perempuan itu yang baru saja ia puaskan dengan lidah dan jarinya. "Kita omongin ini lagi saat pikiran lo jernih," kata Janied. "Gue harus nemuin nyokap sekarang." "Bilang aja lo nggak tertarik tidur dengan gue, Janied." Janied benar-benar tidak paham mengapa Saima mengatakan itu. "Setelah apa yang gue lakukan beberapa detik lalu di antara paha lo, lo berpikir gue nggak mau meniduri lo?" "Jadi lo mau?" Janied menahan agar tidak menyetubuhi Saima di atas meja dapur dan sekarang wanita itu meragukan h