Reynan POV. Dia akhirnya datang, lihat bagaimana manisnya dia. Memakai baju yang aku siapkan dengan gaya make up yang begitu memukau. "Apakah aku harus bilang kalau kamu cantik?" aku meraih dan mencium pipinya. Membuat gadisku itu menunduk dengan kedua pipinya yang merona. Percayalah, meskipun hampir semalaman aku menyetuhnya. Aku tidak pernah merasa puas dengannya. Rubby ini seperti bunga yang wanginya tidak pernah habis. "Kita mau ke mana?" Dia menatapku dengan tatapan cantiknya. Aku merangkul dan mengajaknya ke dalam mobil. "Mamah sudah nunggu kamu. Pastikan di sana kamu harus terlihat bahagia. Seolah hubungan kita memang tidak ada masalah." Dia mengangguk, dan memakai sabuk pengamannya. Aku meliriknya sekilas. "Apa kamu mau membeli sesuatu untuk di bawa?" Dia terlihat berpikir