Bab 34. Tenang, Sayang. Om Datang!

1591 Words

Tantri telah dipindahkan ke ruang pasien. Bumi menemaninya di kamar sementara Sulis mondar-mandir di depan pintu karena tak sabar ingin melihat kondisi Tantri. Tak jauh dari situ, duduk Cia bersama Desti dan Joko. Cia tak berhenti memainkan ujung blusnya karena resah. Ia pun ingin melihat Tantri. Sesekali, ia merasakan belaian lembut Desti yang sedikit menenangkan baginya. Namun, ia juga terus merasakan tatapan menusuk dari ayahnya dan Sulis ketika mereka menoleh padanya. Mungkin, jika tak ada mertuanya, Cia akan kembali menerima tamparan dari ayahnya. Cia muak. Ia membenci mereka. Cia masih ingat, ia sering dihukum oleh mereka ketika Tantri pulang dalam keadaan terluka. Hanya luka kecil, tetapi Tantri tampaknya sengaja merengek dan terus berpura-pura bahwa ia sangat sakit. Cia sudah mu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD