Soni mengerjap, ia hendak menarik tangannya yang masih tertindih tubuh Cia. Namun, tetapan Cia yang sayu benar-benar menyiksanya. Apalagi mereka baru saja berciuman dengan panas. Ya, Tuhan! Entah berapa lama Soni tak merasakan bibir seorang wanita. Terakhir kali ia menempelkan bibirnya ke bibir orang lain adalah ketika ia menolong Ilham, sahabatnya yang mengalami kram di kolam renang. Tentu saja ia hanya ingin memberinya napas buatan. Namun, gara-gara itu ia menjadi digosipkan sebagai pria gay. "Om ...." Cia memanggil dengan lembut sembari meremas rambut belakang Soni. Ini sungguh luar biasa bagi Soni. Tubuh Cia begitu menantang, indah dan sangat sayang untuk dilewatkan. Apalagi bibir yang sedikit terbuka itu. Dan tiba-tiba, Cia membelai wajahnya lalu bibirnya perlahan. Soni hilang akal