Bab 55. Makan Malam

1463 Words

Cia sangat bahagia malam itu karena acara mandinya yang luar biasa. Dan kini, Soni tengah mengeringkan rambutnya yang kian panjang. Ia tak bisa berhenti tersenyum setiap kali Soni meliriknya melalui cermin. Yah, ia tak sadar bahwa Soni sebenarnya tak hanya melirik, tetapi Soni terus menatapnya setiap ada kesempatan—tentu saja Soni juga harus berhati-hati karena ia tak ingin membuat Cia kepanasan dengan hair dryer. "Sayang, aku kelaperan," kata Soni. "Sama. Aku nggak makan dari siang," tukas Cia seraya meraba perutnya. "Ehm, jangan sampai besok aku tahu kalau kamu telat makan lagi," ujar Soni mengingatkan. "Aku nggak mau kamu sakit." "Nggak bakal, Om. Aku kuat nggak makan," kata Cia. "Itu karena kamu stres. Makanya kamu nggak kerasa laper atau kerasa laper tapi kamu nggak mau makan. Ja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD