"Onii-san, wajahmu tampak bercahaya. Apa kau melakukan perawatan untuk menghadapi acara pernikahanmu?" tegur Hiro setelah makan pagi. Mereka berjalan menyusuri engawa menuju kamar. Ambrosio melempar tatapan tajam pada adiknya. Hiro malah terkekeh. "Tidak kusangka kau juga menanti-nantikan hari pernikahanmu. Kau siap memerawani istri mudamu rupanya, hehe ...." Bletak! Ambrosio menempeleng Hiro tanpa belas kasih. Hiro tertunduk dengan kepala benjol. Adiknya menitikkan air mata kesakitan. "Adududuhh," isaknya seraya mengusap-usap kepala. "Berani mengomentariku lagi, kuhajar kau!" ancam Ambrosio. Hiro memonyongkan bibirnya. "Onii-san kau jahat, pantas saja Sisilia-chan meninggalkanmu!" balasnya. "Kurang ajar!" Ambrosio mengayunkan tendangan tinggi, tetapi Hiro berhasil mengelak. Pria itu m