25. Dasar Dimas!

1507 Words

                “Mas Dimas, maaf. Ya?” ucap Nayla untuk kesekian kalinya sambil menangkupkan kedua telapak tangan di depan wajah. “Hm,” jawab Pak Dimas setengah menggumam. Sejak beberapa menit yang lalu, aku hanya bisa menahan tawa ketika Nayla terus meminta maaf atas apa yang dia lakukan pada Pak Dimas begitu tadi dia masuk ruangan. Bukannya menatap balik ke arah Nayla yang tampaknya belum mau berhenti minta maaf, Pak Dimas malah melirikku. Saat itu juga aku langsung melengos. Aku takut kalau saat ini melihat wajah Pak Dimas, tawaku akan benar-benar pecah.   “Mas Dim—“ “Kamu keluar aja, Nay. Biar aku yang bantu kamu buat minta maaf,” ujarku karena tak tega melihat Nayla terus meminta maaf tapi tak mendapat cukup respon. “Nggak mau—“ “Daripada dikacangin terus dari tadi?”     

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD