Kavi mengepalkan tangannya. Ia tak menyukai ini. Apalagi ketika Tasya bergabung dengannya mereka di meja makan. Tasya tersenyum lebar pada Kavi lalu duduk di sebelahnya. Kavi masih ingin menegur ibunya karena ia tak suka jika ibunya terus menjelek-jelekkan Melody. Namun, ia tak ingin Tasya tahu bahwa selama ini ibunya kasar dengan Melody.
"Yuk, makan dulu, Kav," kata Tasya dengan lembut. Ia menatap Kavi yang begitu dingin dengan perasaan hancur. Dulu, Kavi tak pernah seperti ini, Kavi sangat manis dan romantis padanya. Sayang sekali, semuanya berubah. Jika ia tak sedang berusaha untuk mengambil hati ibu Kavi, ia tentu akan mengamuk, tetapi yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah memasang wajah tersenyum selebar mungkin.
"Nah, buruan makan. Itu Tasya yang masak, lho," ujar Anggun. "Makasih
