"Buka baju kamu," ulang Kavi. Melody melepaskan kerah bajunya. Ia lalu membuka anak kancingnya dengan gemetar di depan Kavi. Ia memutuskan untuk beringsut dan memunggungi Kavi ketika ia menurunkan pakaiannya. Di belakangnya, Kavi mendesis pelan. Ada memar di punggung, bahu dan lengan atas Melody. "Melo ... ini ... maaf," ujar Kavi terbata. Ia menggeleng pelan, tak percaya ibunya melakukan semua ini pada Melody hanya karena cemburu dengan ayahnya. Bahkan ibunya menyalahkan Melody, menganggap Melody yang telah menggoda ayahnya. "Nanti juga sembuh," gumam Melody ketika Kavi mendaratkan tangan di bahunya. Ia memejamkan mata tatkala Kavi mulai mengoleskan salep. Ia meremang akan setiap sentuhan Kavi dan ia berusaha keras untuk tak terlalu menunjukannya pada Kavi. "Aku beneran minta maaf. Ma