Chapter 1. Malam Kelam
Happy Reading.
"Apa yang sudah terjadi? Kenapa dia ada di sini?" gumam Arsenio yang baru bangun dari tidurnya dan melihat seorang wanita yang sangat dia kenal berada di sampingnya tengah tertidur pulas. Seketika Arsen langsung bangkit dan memeriksa tubuhnya. Ternyata dia tidak memakai sehelai benang pun. Arsen juga melihat jika Keyla tidak menggunakan pakaian dan seketika otaknya memutar kembali ingatan yang semalam dia lakukan. Samar-samar dia ingat jika telah memaksa seorang wanita untuk melampiaskan hasratnya yang sudah menggebu.
Arsen mengusap wajahnya dan matanya tidak sengaja melihat bercak noda merah kecoklatan di atas sprei berwarna peach itu dan itu artinya dia benar-benar melakukan hubungan dengan Keyla semalam. Rasa jijik tiba-tiba di rasakan oleh Arsen saat mengetahui jika wanita yang dia jamah adalah Keyla. Gadis yang sangat tidak dia sukai. Padahal Arsen sangat berharap jika wanita itu adalah Rachel–kekasihnya.
"Sialan, aku yakin jika wanita ini telah menjebak ku!" Arsen langsung menatap jijik ke arah wanita yang sangat di kenalnya itu. Terlihat bekas tanda merah di leher dan area dadanya.
"Bangun! Dasar wanita kotor! Apa yang sudah kau lakukan padaku semalam!" Arsen berteriak untuk membangunkan Keyla tanpa menyentuhnya karena Arsen benar-benar jijik dengan wanita itu.
Ya, wanita yang tengah tertidur itu adalah Keyla. Sahabat adiknya dan juga gadis yang diketahuinya begitu menyukainya sejak dulu, tetapi Arsenio tidak menyukai Keyla sama sekali. Arsen lebih menyukai saudara tiri Keyla yang bernama Rachel.
"Woi, bangun! Sialan!" teriak Arsen lagi.
Keyla melenguh dan membuka matanya karena mendengar suara berisik yang sangat mengganggunya. Perlahan matanya terbuka dan langsung bersibobok dengan mata coklat terang milik Arsenio.
"A-arsen, jangan!" Keyla beringsut mundur karena takut akan dipaksa lagi oleh pria berusia 23 tahun itu. Terlihat sekali jika Keyla benar-benar ketakutan. Semalam Arsen memaksanya dan akhirnya merenggut mahkota yang dia jaga dengan begitu kasar. Sungguh Keyla benar-benar ketakutan sekarang.
"Dasar wanita licik! Apa yang udah lu lakuin ke gue? Hah? Lu pasti udah jebak gue biar bisa tidur sama elu 'kan?" seru Arsenio sambil menunjuk ke arah wajah Keyla.
"Tidak." Keyla langsung menggeleng tegas.
Dia sama sekali tidak tahu menahu dengan jebakan itu, yang jelas malam tadi dialah korbannya karena Arsen menarik paksa dirinya dan menggaulinya secara brutal.
"Gue nggak lakuin itu, Sen. Lu harus percaya sama gue," lirih Keyla terisak. Dia sama sekali tidak tahu apa-apa dan dituduh menggoda Arsenio. Meskipun Keyla mencintai Arsen, dia tidak akan melakukan hal kotor ini demi mendapatkan pria itu. Baginya mengagumi dan mencintai Arsen dalam diam lebih baik ketimbang dia menjadi w*************a seperti yang dituduhkan.
"Halah, ngaku aja lu! Gue tahu kalau lu udah suka sama gue sejak dulu, gue tahu kalau lu terobsesi sama gue dan lu tahu kalau gue lebih suka sama Rachel, akhirnya lu lakuin hal ini ke gue? Cih, sampai kapan pun gue nggak akan suka sama elu dan gue nggak akan mau bertanggung jawab!" Arsen bangkit dari tidurnya, dia memungut pakaiannya di lantai dan memakainya. Arsen masih samar-samar ingat jika dia memang telah melakukan hubungan intim dengan seorang wanita semalaman yang dia kira adalah Rachel. Pria itu hanya ingat setelah meminum minuman satu gelas, dia merasakan gejolak di tubuhnya. Reaksi cepat dari obat itu membuat inti miliknya benar-benar sakit dan harus dipuaskan. Setelah itu Arsen tidak ingat apa-apa ketika memaksa seorang wanita yang dia kira Rachel dan menarik kekasihnya itu masuk ke dalam kamar. Arsen memang mabuk karena setelah pesta inti, para teman-teman Keyla mengeluarkan minuman beralkohol dan Arsen sempat meminumnya. Pria itu langsung memaksa wanita yang dikira Rachel meskipun menolak keras dan menikmati permainannya sepanjang malam.
Arsen langsung keluar dari kamar itu, kamar milik Keyla. Semalam memang pesta ulang tahun Keyla yang ke 21 tahun. Dia mengadakan pesta di rumahnya bersama teman-teman kampusnya. Tetapi, kejadian memilukan menimpanya saat acara pesta sudah selesai dan hanya tinggal beberapa orang saja yang ada. Arsenio tiba-tiba menarik dirinya ke dalam kamar dan memaksanya untuk memuaskan hasratnya.
Namun, setelah bangun dan sadar, Arsen malah menyalahkannya dan mengatai dirinya sebagai wanita licik.
"Arsen, kenapa kau setega itu padaku? Bukannya merasa bersalah dan meminta maaf, tetapi kau malah menghinaku. Aku benar-benar membencimu!" Keyla meremas selimutnya dengan kuat. Dadanya terasa sungguh sesak.
Keyla menangis terisak sendirian, dia merasa jika dirinya benar-benar hina dan kotor. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, seorang wanita muda cantik dan wanita paruh baya datang dengan tatapan tajam.
Sebuah tamparan keras mengenai pipinya, wajah Keyla sampai menoleh ke samping dan terasa begitu perih.
"Dasar anak tidak tahu diri! Apa yang kau lakukan pada nak Arsen? Kau sangat memalukan, Keyla!" seru Fitria, ibu tiri Keyla dan ibu kandungnya Rachel.
"Bu, sumpah aku sama sekali tidak melakukan apa pun bahkan seharusnya di sini akulah yang marah karena telah dilecehkan oleh Arsen!" jawab Keyla dengan derai air mata.
Kenapa nasibnya seperti ini, di usianya yang sudah menginjak 21 tahun bukannya merasa hidupnya semakin bahagia, tetapi Keyla merasa jika kesialan demi kesialan menghampirinya. Bahkan semua orang menuduhnya menjebak Arsenio di saat dia sendiri adalah korban yang sebenarnya.
"Alah, kamu ngaku aja Keyla, bukannya sejak dulu kamu ini suka sama Arsen dan pasti kamu telah menjebaknya agar dia tidur denganmu 'kan? Tidak kusangka kalau kamu begitu menjijikan. Padahal kamu tahu sendiri jika Arsen adalah kekasihku dan tahun depan kita akan bertunangan!" seru Rachel menarik rambut Keyla kebelakang.
Membuat kepalanya terasa sangat perih, Keyla hanya bisa menangis dan menangis. Dia tidak bisa membela dirinya sendiri karena semua orang pasti akan menyalahkannya. Mungkin jika papanya sudah pulang dari perjalanan bisnis di luar negeri dia juga akan disalahkan.
"Wanita menjijikan sepertimu seharusnya tidak ada berada di dekat kami karena kamu adalah kesialan bagi kami semua, seharusnya kamu tuh tahu kalau Arsen tidak akan pernah suka sama kamu dan dia hanya mencintaiku, tapi aku nggak menyangka kamu akan melakukan hal kotor seperti ini untuk menjebaknya! Cih, apakah kamu akan berharap jika Arsen akan bertanggung jawab setelah ini?" seru Rachel masih tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh adik tirinya itu.
Keyla mendongak menatap wajah Rachel yang saat ini jika sudah menangis seperti dirinya. Terlihat kekecewaan di mata kakak tirinya itu, tetapi Keyla bersumpah jika dia bukan orang yang menjebak Arsenio.
"Aku tahu aku memang salah mencintai kekasihmu, tetapi aku sama sekali tidak pernah memiliki pikiran untuk merebutnya darimu apalagi dengan cara kotor seperti ini. Aku bersumpah bukan aku yang melakukan semua ini!" Keyla menarik tangan Rachel yang masih berada di rambutnya begitu kuat sampai kukunya tertancap di lengan kakak tirinya itu.
"Awww! Beraninya kau–"
"Cukup Rachel, selama ini aku begitu menghormatimu sebagai kakak tiriku, aku merelakan semuanya untukmu padahal jelas-jelas di sini akulah yang putri sesungguhnya, aku sangat menerimamu sebagai kakak tiriku dan ibu Fitria sebagai ibuku, tapi ternyata kalian tidak tulus menyayangiku!" ujar Keyla dengan d**a yang terasa sesak. Entah kenapa dia sekarang menyadari jika kedua orang ini tidak benar-benar tidak tulus menyayanginya.
Topeng selama ini mereka gunakan akhirnya terbuka sudah. "Kau ... Kau tahu aku hanya tidak sudi memiliki Putri sepertimu. Aku gagal telah mendidikmu karena kamu berbuat hal yang menjijikan hanya karena seorang laki-laki dan laki-laki itu adalah kekasih kakakmu sendiri, kalau aku jadi kamu aku sudah tidak memiliki muka di keluarga ini lagi!" teriak Fitria.
Bersambung