Hana tahu kalau jantungnya seperti bunyi drum yang terus berdentang dan tak henti ditabuh. Wajah kak Daru begitu dekat. Semakin dekat. Bahkan salah satu tangan Daru membelai pipinya. Satu tangannya yang lain merangkul pinggangnya. Daru mendekat dan Hana pun memejamkan matanya. Ada sapuan lembut bibir Daru di bibirnya. Awalnya, Hana hanya diam dan membiarkan kekasihnya itu mengecup dan membasahinya secara perlahan. Tapi, lama kelamaan. ia balas memagutnya hingga ciuman itu saling berbalasan. Tangan Hana bergerak mengelus lengan Daru berulang kali. Hingga akhirnya Daru melepaskan bibirnya. "Seperti kamu bilang, tempat ini indah. Lalu ada kamu di hadapan kakak. Dan, kakak ingin melakukannya.. Mmm.. Menciummu," Daru membelai pipi Hana. "Kamu cantik sekali Hana," Daru tersenyum.