Motivasi Gaza

1703 Words
"Bila Ada waktu senggang sempatkan melihat ke arah langit. Seperti aku saat ini, menitipkan rindu pada tangis diudara dengan  secercah harapan  angin yang dapat menyampaikannya. " ****   Kini aliya sedang mengistirahatkan badanya dikamar karena penghuni rumah yang sedang tidak Ada dirumah nya sejak aliya balik dari stasiun rumah sudah dalam keadaan tidak berpenghuni. Bibi nya mengirimi pesan bahwa Ada acara keluarga dirumah kakak nya dan pamannya masih Ada urusan kantor jadi aliya dirumah hanya bersama bi asih dan yang lainnya.   aliya sedang mengotak atik ponsel nya Karena bosan... Dan tiba - tiba pesan dari Gaza masuk, membuat detak jantung aliya meningkat padahal hanya sebuah pesan bukan dikirimi mahar. Gaza : "  Assalamualaikum al bisa ketemuan ga ?" Aliya: "Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ada apa kak ?" Aliya semakin gugup dia tidak salah membaca bukan, kenapa mendadak gaza ingin bertemu dengannya ? Atau ingin melamarnya ? Atau ingin menjadikannya istri ?, batin aliya. Ahhh tapi dia tidak boleh ke geeran mungkin Ada sesuatu penting yang ingin dibicarakan. Gaza :" gabisa saya jelasin di sini, kalo kamu ga cape kita bisa ketemuan, tenang Saya bawa adik Saya supaya tidak terjadi fitnah." Nahkan azka membuatnya semakin terjerat perasaan lebih dalam. "Astagfirullah, aliya sadar itu sudah zina pikiran" Kata aliya mengusap wajahnya. Aliya:" iya bisa kak dimana ? Jam berapa ?" Gaza :". Aku tunggu di queen cake jam 4" Aliya :" yaudah kak al Siap - Siap dulu." Gaza :"OK"    Aliya bangkit dari tidur nya dan mencari gamis yang cocok dipakainya untuk bertemu gaza. Setelah itu dia keluar dari kamarnya dan meminta tolong diantar olek pak joko tidak lupa memberitahu paman nya bahwa ia akan bertemu gaza. ...   Saat aliya sampai di tempat mereka janjian ternyata sudah Ada gaza dan dua anak kecil yang aliya perkirakan itu adalah adik - adiknya. "Assalamualaikum" Kata aliya "Waalaikumsalam" jawab gaza menengok ke arah sumber suara. " maaf kak udah lama ?" Tanya aliya. "Engga baru dateng kok Sila,Nathan salim Sama kaka Aliya dek " Kata gaza kepada adik - adik nya dan mereka pun bersalaman dengan aliya. "Alo kakak al aku Sila" Kata Sila dengan nada suara yang menggemaskan sambil bersalaman dengan aliya. "Aliya" Kata aliya ramah sambil mencubit pipi gembul sila "Nathan" Kata nathan singkat. "Aliya" Kata aliya membalas salaman dari Nathan, namun saat dia ingin mengelus puncak kepala Nathan, Nathan menangkis nya dan langsung pergi dan duduk disebelah gaza. " maaf ya al, Nathan emang gitu Sama orang yang belum kenal beda Sama sila yang cepet akrab" Kata gaza. "Oh iya gpp kak" Kata aliya "Duduk al kamu mau pesen apa?" Tanya gaza. "Terserah kakak aja deh" Kata aliya. "Oh iya kak ini Ada oleh - oleh yang dari tasik untuk kakak dan keluarga kakak" Kata aliya menyerahkan oleh - oleh nya. "Eh repot - repot banget al makasih ya, padahal aku Minta kamu kesini bukan mau oleh - oleh loh" Kata gaza tidak enak. "Gpp kok kak aku bawa banyak" Kata aliya. "Al cowo yang tadi itu siapa al ?" Kata gaza. "Ehmm..." Aliya ragu akan menceritakannya kepada gaza atau tidak dia malu menceritakan semuanya. "Gausah malu al, aku tau sedikit tentang kalian tapi aku mau kamu kamu yang langsung ceritain" aliya melebarkan Mata nya ahh dia lupa gaza bisa membaca pikiran orang jadi dia tidak bisa berbohong lagi dengan hal ini, batin aliya. " dia mantan aku kak" kata aliya sambil menunduk. " kalian putus tidak dengan baik - baik right ?" Tebak sakha dan tepat benar pertanyaan tersebut. "Iya dia selingkuh, aku ngeliat dia jalan Sama cewe lain di mall waktu itu aku juga lagi di mall yang Sama. Sama temen - temen ku habis itu aku samperin dia awal nya dia kaget Ada aku di mall itu juga tapi dia malah lebih milih Sama selingkuhannya disaat kita udah pacaran 3 tahun makanya aku benci banget aku merasa kayak permen pas manis doang dideketin pas udah ga Ada rasanya dibuang gitu aja. " jelas aliya sendu, mengingat itu hanya membuatnya sakit hati. "Aliya aku memang ga berhak ikut campur Sama masalah kamu tapi dsini aku cuma mau buka hati kamu, kamu berubah buktiin Sama dia bahwa kamu bisa lebih baik buat dia menyesal udah ninggalin kamu. Kamu tau kenapa kamu diselingkuhin ?" Tanya gaza. "Karna Allah mencemburui hati yang terlalu berharap kepada makhluknya ?" Tanya al. " lagi ?" Aliya mengerutkan Alis nya bingung. " Pacaran itu haram" Kata gaza lagi. " tapi aku ga pernah ngelakuin apa - apa selama pacaran kak " Kata aliya. " terus kalo ga ngapa - ngapain kenapa pacaran ?" Tanya gaza. "Ya karna dulu kita saling Sayang" Kata aliya lagi. "Sayang tapi diselingkuhin ?" Kata gaza yang terus melontarkan pertanyaan menjebak. " karna cewe itu kak, coba dia ga hadir pasti sakha ga bakal selingkuh" Kata aliya. " jadi sakha namanya. Aliya bukan masalah saling  salah - salah an karna itu ga akan mendapatkan titik terang." "Buka Mata kamu al" lanjut gaza. " terus aku yang salah ?" Tanya aliya sedikit kesal. " iya" jawab gaza enteng. Saat aliya ingin menjawab lagi, gaza telah memotong ucapan aliya sebelum aliya mengeluarkan suaranya " kalian semua salah" Kata gaza lagi. " Cinta, awalnya adalah permainan dan akhirnya adalah kesungguhan. Dia tidak dapat dilukiskan, tetapi harus dialami agar dapat diketahui. Agama tidak menolaknya, syar'iat pun tidak melarangnya." Dengan kata-kata itulah Ibnu Hazm memulai karya monumentalnya yang berjudul "Thaug Al-Hamamah". Saya pernah bertanya-tanya, mengapa Ibnu Hazm bisa begitu indah dalam melukiskan cinta? Sepertinya, inilah jawabannya. Sepanjang hidupnya ia pernah jatuh cinta tiga kali. Ia pernah merasakan saat dimana cinta bertepuk sebelah tangan, hingga kehilangan orang yang dicintainya. Saat isterinya meninggal dunia, ia mengalami sakit yang membuatnya hilang ingatan selama beberapa waktu. Ia menangis berbulan-bulan, padahal menurut pengakuannya dia adalah orang yang sulit mencucurkan air mata. Dalam Thauqul Hamamah Ibnu Hazm menulis, "Demi Allah, hingga kini aku tidak pernah lagi merasa bahagia. Setelah kepergiannya, kehidupan serasa tidak nyaman lagi. Aku terus mengenangnya, hingga tak lagi menemukan kebahagiaan selain dari dirinya." Cinta memang buta, ia bisa menembus hati siapapun, tak terkecuali seorang ahli hadits, fiqih, tafsir dan theolog sekelas Ibnu Hazm. Siapapun yang membaca Thaug Al-Hamamah, pasti dibuat seolah tak mengenali Ibnu Hazm sang penulis Al-Muhalla itu. Rahimakallah ya Ibnu Hazm... Tak hanya Fiqih ibadah dan Muamalat, kau juga mengajari kami Fiqih tentang Cinta. Wallahu Ta'ala A'lam. Hubungan kalian aja udah salah al, syariat agama itu melarang kita untuk pacaran, asulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: *“Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya setan adalah orang ketiga di antara mereka berdua”. (HR. Ahmad)* Berpegangan dengan non mahram Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam: *“Sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya dari pada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya” (HR Thabrani)* (dipahami baik" gak ada alasan untuk menolak kebenaran) Mendekati zina Allah Ta’ala berfirman... *وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا* *“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan k**i, dan suatu jalan yang buruk” (QS Al Isra: 32).* Aku yakin pasti selama pacaran kamu udah berapa Kali kalian berpacaran ? Banyak bukan ? Bisa aku bilang munafik kalo selama pacaran kalian ga megang tangan ? Aku ga percaya Sama sekali" Kata gaza.   Aliya hanya mampu diam mendengar penuturan Gaza yang memang benar. " Bantu aku berubah menjadi lebih baik dari sebelum nya kak" Kata aliya mengangkat kepala nya menatap lawan bicaranya. " aku bakal bantu kamu al" Kata gaza sambil tersenyum, membuat jantung aliya berdetak begitu cepat dia mengalihkan pandangannya dari gaza. "Kaka al udah belum ngobrolnya sila mau beli es krim kak" Kata sila menarik tangan aliya. "Sama kakak aja dek" Kata gaza. " gamau" Kata sila mengerucutkan bibir nya. " gpp kak Ayo sila" Kata aliya sambil mengandeng tangan sila. " kak aku pamit sebentar ya" Kata aliya dan hanya dijawab dengan anggukan. *****   Setelah mereka menghabiskan waktu dengan sila dan Nathan dengan bermain dan terlihat Nathan yang mulai nyaman dengan aliya, kini mereka memutuskan untuk pulang karna sila yang telah tertidur. "Al kamu sekalian aku anter pulang aja ya" "Ehm gausah dah kak aku naik angkutan aja". "Gausah kak pulang aja Sama aku" Kata Nathan. "Tapi.." "Ayo kak" Kata Nathan merengek. "Yaudah deh " Kata aliya. Mereka pun masuk mobil Gaza dengan Nathan dibelakang bersama aliya sambil memainkan game angry bird di ponsel aliya.   Beberapa menit kemudian mereka sampai dirumah aliya. "Makasih ya kak" Kata aliya. " iya Sama - Sama" " kaka al nanti kapan - kapan kita main lagi ya" Kata Nathan dari balik jendelanya. "Iya Sayang" Kata aliya sambil mengusap pipi Nathan. "Kayak nya belum pada pulang ya al. Mobil paman kamu belum Ada" Kata gaza yang menengok  rumah masih terlihat sepi. "Kayak nya kak" Kata aliya. "Yaudah masuk gih,Inget pesen aku yang tadi serius berhijrah untuk mencari ridho Allah." Kata Gaza. "Iya kak aliya bakal hijrah sendiri kuatin tekad al kak" "Jangan hijrah sendirian kamu ga akan kuat biar kita bersama agar bisa saling menguatkan diantara hijrah kita syukur- syukur ajak yang lain nya. Hijrah sendirian itu memang mudah tapi akan lebih baik jika kita saling mengenggam untuk mendapatkan ridho Allah." Kata Gaza membuat aliyaa tersipu. "Tapi sulit kak" "Ga ada yang sulit al ada aku kita bakal saling menguatkan dalam hijrah kita." Kata gaza lagi yang membuat aliya sudah ingin pingsan sekarang juga. Ah Kata - Kata gaza membuatnya semakin larut dalem perasaan. "Oh iya aku pamit Ya" lanjutnya "Eeh iya makasih ya kak" Kata aliya. "Assalamualaikum" Kata gaza "Waalaikumsalam" setelah mobil gaza menjauh aliya masuk kedalam rumahnya dengan senyum yang masih terukir diwajahnya. " Eleh eleh neng aliya teh senyum - senyum aja Habis pergi Sama mas gaza"Kata Bi asih tiba - tiba "Iihh Bibi apaan sih, udah aliya kekamar dulu ya" kata aliya tersenyum malu" "Iya neng makan nya udah disiapin dimeeja makan ya ibu Sama bapak nginep dirumah sodaranya Kata nya" "Oh iya makasih ya bi" kata aliya. ****   "Huft, apa iya aku udah mulai suka Sama kak gaza?" Kata aliya sambil menatap langit kamarnya. Aliya terus memikirkan kejadian Tadi yang membuatnya semakin terlarut dalam perasaannua untuk gaza. Sesaat aliya tersadar dan menghapus pikiran itu, bagaimana pun juga itu sudah godaan setan yang membuatnya melalaikan Allah dalan hatinya. . . . " Lelaki terpandai di benak wanita bukanlah yang paling banyak ilmunya, melainkan yang paling peduli untuk membimbing kepada jalan yang diridhai-Nya serta dia tau apa hal yg terbaik yg harus ia lakukan untuk akhirat nya kelak .." . .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD