"Lang, lo serius nyuruh gue berdiri hormat panas-panas kayak gini?" Aina yang dari tadi diam akhirnya melayangkan protesnya sambil sedikit menolehkan kepala melihat ke arah Elang yang duduk santai di bawah pohon rindang di tepi lapangan. Ratu berdecak kesal mendengar ucapan Aina. "Terima aja kenapa sih? Salah lo juga kan ngerusuhin Kak Elang?" "Ya masalahnya lo makan satu meja sama cowok gue!" sewot Aina memutar kedua bola matanya jengah. "Heh halu! Sejak kapan Kak Elang jadi cowok lo gue tanya? Emang Kak Elang suka sama lo?" "Su—" "NGGAK USAH RIBUT!" Seketika Aina dan Ratu terdiam. Keduanya langsung menunduk saat Elang angkat bicara. Tatapan Elang juga tajam untuk kedua cewek yang tengah hormat bendera itu. Sementara Elang hanya bisa geleng-geleng kepala dan kembali melihat pdf t