Wu Zeming

1019 Words
Lady Qin benar-benar tak menyangka bahwa Lady Lin bisa berubah seperti itu. Dulu dia selalu mengatakan bahwa sendiri lebih baik. Bahwa dia tak ingin punya pendamping hidup sama sekali. Lady Lin walaupun menyebalkan, namun dia tak pernah menarik kata-katanya. Namun, setelah bertemu Ferdinand tiba-tiba saja dia berubah. Tampaknya kali ini dia serius. Mungkin saja Ferdinand sangat tampan. Namun, Lady Lin tak mungkin terpengaruh hanya dengan ketampanan saja. Jika sudah begini, artinya dia benar-benar yakin dengan jalan yang dia ambil dan benar-benar serius. "A Lin, kau benar-benar bercita-cita jadi penguntit?" tanya Lady Qin masih tak mempercayai apa yang didengarnya. "Hmm, aku benar-benar harus mendapatkannya," "Jadi cita-citamu untuk tidak menikah bagaimana?" "Itu, tentu saja aku batalkan. Sudah kukatakan aku harus mendapatkan Ferdinand menjadi suamiku." "Ya sudahlah, terserah kau saja. Benar-benar tak habis pikir." "Hahaha, jadi tak masalah kau bersama si kaku itu. Dia juga cukup tampan," "Aku dab Ze Shaosen tidak punya hubungan seperti itu, kami hanya , hanya ..." "Terserah kalian saja. Aku harus mengatur rencana untuk mendapatkan Ferdinand," ucap Lady Lin laly beranjak pergi. "Ya ampun, A Lin benar-benar tak waras sekarang," Lady Qin hanya bisa terdiam dan menggelengkan kepala. Beberapa hari kemudian. Tan Lishen dan Wu Zeming sedang berkumpul di rumah Tan Lishen. Wu Zeming memang selalu ke rumah itu. Bisa dikatakan bahwa pemilik rumah itu adalah dua orang termasuk Wu Zeming, saking seringnya dia mengunjungi Tan Lishen. Sekarang mereka berdua sedang duduk di bar kecil, bagian dari rumah Tan Lishen yang terletak di sebelah dapur. Wu Zeming menghirup pelan anggur yang telah dia tuang ke gelas, lalu menyesap sedikit senyawa cair berwarna merah tersebut. "Lishen, kau tau A Qin sudah punya pacar? kau benar-benar putus dengannya?" tanya Wu Zeming, menatap Tan Lishen yang duduk sambil menggoyangkan anggur yang ada di gelasnya. "Sudah berapa kali kau tanya soal itu? aku katakan aku benar-benar sudah putus darinya." "Wah, tapi sekarang dia memiliki pacar baru tak lama setelah putus darimu. Bukankah dia sangat hebat? atau pengaruh darimu tidak ada arti buatnya?" "Pengaruh?" "Yah, dengan wajahmu yang tampan, ternyata hanya menyisakan sedikit kenangan, dan dengan sekejap terlupakan oleh Lady Qin. Makanya dia memiliki pacar baru sekarang." "Ya ampun. Aku tak peduli sama sekali, kau lupa kenapa aku pacaran dengannya?" "Padahal dia sangat polos dan imut, hmm sayang sekali." Tan Lishen menatap Wu Zeming sambil menghela nafas, "Kau sedang memikirkan apa sekarang?" ucapnya kepada Wu Zeming yang tampak melamun sambil tersenyum. "Lady Qin terlihat enak. Lishen, boleh aku menyentuhnya? maksudku, kau sudah putus darinya. Aku yakin kau belum pernah menyentuhnya, kan? kau tak suka saat dia mendekatimu." "Wu Zeming, sadarlah. Kapan kau akan menghentikan kebiasaanmu itu? berhentilah meniduri setiap wanita," "Hah, aku sudah menargetkan Lady Qin dari lama. Kenapa kau harus pacaran dengannya?" "Kau ini gila atau apa? aku pacaran dengannya juga karena paksaan darimu. Kau lupa? karena gadis itu menyukaiku, kau memintaku berpura-pura menyukainya juga, lalu berpacaran dengannya, agar kau bisa lebih mudah mendekatinya." "Ya, tapi ternyata dia hanya menyukaimu, aku tak punya kesempatan untuk mendekatinya. Kali ini akan aku gunakan cara memaksa sedikit," "Wu Zeming," "Tan Lishen. Ayo hubungi dia. Aku ingin bersamanya sehari saja. Dalam sehari itu, akan kubuat dia tak bisa lari dariku. Kau harus menghubunginya dan mengajaknya kesini. Ayolah, kita sahabat, kau harus membantuku." "Aih, kau yang menyukainya, kenapa aku yang repot? menyebalkan sekali," "Karena kau sahabatku. Kau mau membantuku, tidak?" "Tidak. Urus masalahmu sendiri," Tan Lishen beranjak. "Kau mau kemana?" "Keluar dari rumahku sendiri, karena ada orang asing disini," "O-Orang asing? hei, kita ini sudah bersama selama delapan tahun!" "Terserah, aku pergi dulu, akan kembali saat kau sudah tidak ada disini," "Tan Lishen! hei, bagaimana dengan rencana membawa A Qin kesini? T-Tan ... hah, dia sudah pergi. Dasar, selalu saja berbuat sesuka hatinya." Wu Zeming beranjak dari duduknya dan mondar-mandir sambil memikirkan rencana untuk menjebak Lady Qin. Yah, dari dulu dia menyukai lebih tepatnya penasaran terhadap Lady Qin. Karena dia belum pernah bersama gadis polos seperti itu sebelumnya. Wanita yang bersama Wu Zeming selalu saja wanita pemberani dan nakal. Memanfaatkan Tan Lishen sebagai pacar Lady Qin juga tidak ada hasilnya, dan Wu Zeming semakin penasaran terhadap Lady Qin. "Aku harus membawanya kemari. Karena dia pernah ke tempat ini, dan tak akan curiga saat berada disini. Tapi, bagaimana caraku membawanya? dia tak kan mudah percaya padaku. Aku tak bisa bicara langsung padanya, apalagi jika ada pacar barunya itu. Lalu, aku harus bagaimana?" Wu Zeming berpikir keras, "Ah, Tan Lishen harusnya membantuku. Bukankah biasa saat mantan pacar ingin bertemu? misal mengembalikan barang, atau bicara hal serius lainnya? jika Tan Lishen yang menghubungi Lady Qin, dia pasti akan segera kemari." Wu Zeming memeriksa jam tangannya, pukul delapan malam, entah mengapa dia tak bisa menahan diri untuk bertemu Lady Qin malam ini. Saat Wu Zeming sedang berpikir, pandangannya lalu mengarah ke satu tempat. Di atas meja tempat Tan Lishen tadinya duduk. Di samping botol anggur, Wu Zeming baru menyadari bahwa Tan Lishen meninggalkan ponselnya. Wu Zeming langsung tersenyum sumringah. "Tan Lishen, katanya tak ingin membantu. Tapi dia melakukan dengan cara lain. Hahaha, aku yakin dia sengaja meninggalkan ponselnya ini." Wi Zeming lalu membuka ponsel Tan Lishen dan mencari nama Lady Qin. Setelah menemukan nama yang dicarinya, dia langsung menulis pesan. "A Qin, datang ke tempatku sekarang, ada yang ingin aku bicarakan." Rencana Wu Zeming berhasil. Satu jam setelah pesan dikirim, Lady Qin sudah berada di rumah Tan Lishen. Berharap agar Tan Lishen mencarinya untuk membicarakan hubungan dan memintanya kembali menjadi pacar. Namun, sudah Hampir setengah jam berlalu, Tan Lishen tak terlihat di rumah, yang ada hanya Wu Zeming yang sedang sibuk menyiapkan makanan dan minuman untuk Lady Qin. "Maaf, kau menunggu lama?" ucap Wu Zeming sambil membawa sebuah minuman, dan juga makanan yang berupa salad. "Tak apa, Ge. Wah, Gege memasak untukku, aku jadi merepotkan." "Aku tak repot sama sekali. Minumlah dulu, kau pasti haus." "Terimakasih, Ge," Lady Qin lalu meminum jus jeruk yang telah dibuat oleh Wu Zeming, "Hmm, Tan Gege dimana? dia memberiku pesan untuk bertemu disini," "A Qin, kau tahu? sebenarnya yang menyukaimu itu adalah aku. Bukan Tan Lishen. Tapi, kau malah menyukai Tan Lishen. Jadi aku meminta Tan Lishen untuk memacarimu, agar aku bisa mendekatimu." "A-apa?"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD