Pria itu menguap sebelum membuka matanya. Benar-benar seksi pria satu ini. Padahal umurnya sudah nggak lagi dikategorikan muda. "Apa? Ngapain kamu di atas badanku?" tanyanya dengan tatapan sayu. "Kamu apain aku semalam?" tanyaku ketus. Kulihat seringaian di bibirnya. Dasar licik! Aku mengambil bantal kemudian memukulkannya pada tubuh Rafa. Membuatnya menahan tanganku, kemudian menarikku sampai posisiku berbaring di atasnya dengan tubuh yang menghadapnya. Sebuah kecupan bersarang di hidung dan bibirku. Hanya kecupan. Tubuhnya memutar sehingga sekarang aku berada di bawah kukungan tangannya yang kokoh dan berbulu itu. "Yang aku pengen, seseorang yang nyapa dengan ucapan selamat pagi saat aku membuka mata. Bukan malah gadis barbar yang duduk di atas perutku kemudian memukul